REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Arie Lukihardianti, Umar Mukhtar
Duet DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi) pada Pilgub Jabar 2018 tinggal menunggu waktu deklarasi. Keduanya sudah semakin hangat dan akrab, mengaku sudah satu visi, satu hati, dan punya chemistry. Pertanyaannya, siapa menjadi calon gubernurnya (cagub), Deddy atau Dedi?
Libur tahun baru pada Senin (1/1) kemarin dimanfaatkan Dedi Mulyadi berkunjung ke rumah dinas Deddy Mizwar di Jalan Rancabentang, Cimbuleuit, Kota Bandung. Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu mengajak isteri dan dua anaknya ikut serta, bertemu dengan keluarga Deddy.
Menurut Dedi, ia berkunjung ke rumah dinas bukan hanya ingin bertemu dengan Deddy Mizwar, melainkan juga dengan keluarganya. "Sekarang, tinggal bikin arisan. Kalau sudah bertemu dengan keluarganya, ini komitmennya hati. Tak akan terpengaruh urusan politik," ujar Dedi kepada wartawan.
Dedi mengatakan, pertemuan tersebut membahas berbagai hal dan bercerita tentang keluarga, yakni mulai dari tentang anak, cucu, sampai cerita tentang sayur asem. "Ini pertemuan santai, pertemuan antarkeluarga," kata Dedi.
Yang pasti, Bupati Purwakarta ini mengatakan sosok Deddy Mizwar atau yang akrab disapa Demiz ini sudah satu visi dan misi dengan dirinya dalam memetakan situasi politik di Jawa Barat. Ia mengaku sudah menemukan 'chemistry' dengan Demiz.
"Kita sudah ada 'chemistry' seperti keluarga. Kakak-adiklah dengan Pak Deddy," ujar Dedi,
Dalam kunjungan di awal tahun politik itu, Dedi terlihat akrab berbincang dengan Wagub Jabar tersebut. Ia pun tak segan-segan membeberkan pembicaraan yang berlangsung kurang lebih selama dua jam itu.
Dedi menjelaskan pembicaraan di antara keduanya seputar kerangka pandang mengenai pembenahan Jawa Barat. Ia mengaku antara dirinya dan Deddy Mizwar memiliki pemahaman serupa dalam memetakan kondisi politik Jabar.
Demiz menyatakan, pertemuan dengan Dedi bukan sebatas rekan kerja semata, namun sudah seperti keluarga. Ia optimistis keromantisan di antara keduanya tidak akan terpengaruh oleh situasi politik yang sangat dinamis.
"Kalau begini, besok tinggal dilantik kayaknya. Dalam melihat Jawa Barat kita sama," kata Demiz.
Dedi diusung Partai Golkar, Demiz oleh Partai Demokrat. Pada awalnya Golkar sempat memilih Ridwan Kamil saat Setya Novanto masih menjadi Ketua Umum Golkar. Namun keputusan itu dianulir saat Airlangga Hartarto terpilih sebagai Golkar 1.
Demiz juga sebelumnya diusung PKS, PAN, dan Gerindra. Namun di tengah jalan koalisi ini bubar jalan di mana Gerindra mengusung calon sendiri, Mayjen (Purn) Sudrajat. PKS dan PAN akhirnya ikut gerbong Gerindra.
Kini, pasangan ini mengaku akan mendeklarasikan keikutsertaannya pada Pilgub Jabar 2018 dalam waktu dekat. "Kita mempersiapkan diri untuk mendaftar kemudian sebelumnya ada deklarasi penyampaian pokok pikiran dan gagasan kepada masyarakat. Kita lagi menentukan tempatnya, baru sorenya daftar (ke KPU)," kata Dedi.
Demul, sapaan akrab Dedi, mengatakan pemasangannya dengan Demiz semakin mendekati kenyataan. Kesamaan visi dan misi ini, kata dia, menjadi modal berharga dalam menata Jawa Barat ke depannya.
Meski begitu, penentuan siapa yang menjadi cagub maupun cawagubnya pada Pilgub nanti, ia menyerahkan sepenuhnya kepada partai masing-masing. "Nanti biar diselesaikan antarpartai," kata Demul.
Siapa cagubnya, Demiz atau Dedi?
Pengamat Politik Universitas Paramadina Toto Sugiarto menilai penentuan cagub ini masih alot karena kedua-duanya punya kans sama menjadi Jabar 1.
"Dedi tentu ingin menjadi Jabar satu, ambisinya saya lihat cukup tinggi. Demiz punya pengalaman untuk menargetkan menjadi Jabar 1 juga," kata Toto, Senin (1/1).
Demiz, menurut Toto, memang bukan wagub yang mampu membuat gebrakan di Jabar selama dia memimpin. Namun, selama lima tahun memimpin Jabar, Demiz sanggup menunjukkan dirinya cukup sukses. Ini modal besar bagi Demiz untuk tampil sebagai cagub Jabar.
Hal ini pun sama seperti Ahmad Heryawan yang menjabat Gubernur Jabar selama dua periode. "Tinggal kampanyenya mungkin dengan menggunakan tema 'Jabar Lebih Baik'," ujarnya.
Satu sumber yang dekat dengan koalisi Demokrat dan Golkar ini mengungkapkan, kedua partai dan calon sebetulnya sudah menentukan siapa cagub dan cawagubnya. Memang, informasi ini masih dirahasiakan sampai deklarasi pasangan ini digelar pada pekan ini.
Namun, kata sumber itu, dari manuver politik yang terjadi pada Senin ini sebetulnya sudah jelas terlihat siapa yang menjadi calon Jabar 1. "Kita lihat siapa menyambangi siapa," kata sumber ini.
Keputusan penetapan Jabar 1 dan 2 ini, sambung sumber ini, sudah diperhitungkan matang melalui beberapa simulasi. Simulasi itu seperti kemungkinan perolehan suara jika Demiz yang jadi cagub dan Demul cawagub. Juga, simulasi perolehan suara jika Demul jadi cagub dan Demiz cawagub.
"Tunggu saja dalam beberapa hari ini," kata dia.