REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kawasan wisata Gunung Galunggung merupakan salah satu destinasi unggulan yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada musim liburan akhir tahun, kunjungan wisatawan kerap terjadi. Namun sayang, gempa yang melanda Kabupaten Tasik beberapa waktu lalu ternyata ikut berdampak pada tingkat kunjungan kesana.
Pengelola kawasan wisata Galunggung, Usep Ihrom mengatakan terjadi penurunan tingkat kunjungan dibanding tahun lalu pada periode yang sama. Sepanjang musim liburan akhir tahun, biasanya 4.000 an pengunjung mendatangi Galunggung setiap harinya.
Ia menyebut tingkat keramaian pengunjung mulai terdeteksi sejak libur Natal hingga perayaan tahun baru semalam. "Tingkat kunjungan 2017 ada penurunan sekitar 50 persen. Jumlah kunjungan rata-rata di tahun 2016 per hari bisa 4 ribu, sekarang paling banyak hanya 2.500," katanya pada Republika.co.id, Senin (1/1).
Ia menilai penurunan tingkat kunjungan lantaran berhembusnya isu tidak benar. Salah satunya mengenai bencana yang berpotensi terjadi di Galunggung sebagai akibat gempa beberapa waktu lalu. Bahkan, ada pula isu rentannya kawasan Galunggung diterpa angin badai.
"Ini pengaruh dari gempa juga, isu di Galunggung mudah longsor karena gempa kemarin itu jadi terus berkembang. Sepertinnya masyarakat jadi khawatir ke sini," ujarnya.
Diketahui, Gunung Galunggung masih menjadi objek wisata pilihan karena lokasinya mudah dijangkau. Keberadaan pintu gerbang Gunung Galunggung hanya berjarak 17 kilometer dari pusat Kota Tasik. Gunung Galunggung menawarkan berbagai kegiatan wisata seperti berkemah, berendam di pemandian air panas dan mengunjungi curug.