REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Natal harus membawa perubahan sikap mendasar dalam kehidupan berbangsa karena dunia telah berubah dengan cepat. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional Tahun 2017 di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"Jika tidak mau tertinggal dengan perubahan, maka kita harus menyiapkan diri beradaptasi dan mengantisipasi dengan cepat setiap gelombang perubahan yang terjadi," kata Jokowi.
Untuk itu Natal bukan semata-mata perayaan seremonial belaka. Tapi harus bisa menjadi momentum untuk membawa semangat perubahan, mengejar ketertinggalan, semangat kemajuan dan semangat bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini.
"Natal juga harus membawa semangat kesahajaan, semangat untuk berani mengatakan cukup, semangat rela berbagi serta semangat untuk memperkecil jurang ketimpangan antara si kaya dan si miskin," lanjutnya.
Selain itu, momentun Natal juga mengingatkan nilai-nilai untuk mengasihi, saling menjaga dan saling mencintai. "Nilai-nilai inilah yang dibutuhkan negara kita, Indonesia hari ini maupun di masa-masa yang akan datang terlebih dalam menjalani kodrat kita untuk hidup dalam keragaman, dalam kebhinnekaan," ujarnya.
Jokowi mengatakan keberagaman Indonesia perlu dirawat dengan cinta kasih, sehingga dapat menjaga persaudaraan, menjaga kebersamaan, menjaga kerukunan dalam jalinan Bhinneka Tunggal Ika. "Dengan balutan cinta kasih kita akan saling menghormati, kita akan saling menghargai, kita akan saling menjaga, kita akan saling melindungi sesama anak bangsa," tuturnya.
Presiden meyakini semangat cinta kasih dapat mempersatukan seluruh masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan. Semangat cinta kasih akan menjadikan kita semua bisa bersatu untuk menghadapi semua tantangan-tantangan sebagai bangsa serta secara bersama-sama berjuang menghadirkan kesejahteraan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
