Jumat 29 Dec 2017 11:04 WIB

Perempuan-Perempuan Prasejahtera Penjaga Persatuan

Ketua Kelompok Walet Ida Husniah membantu menghitung angsuran di hadapan anggota kelompok di pertemuan mingguan kelompok nasabah Mekaar PNM di Kelurahan Pakis, Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto:
Pembacaan Janji Nasabah Kelompok Walet, penerima pinjaman Mekaar PNM di Kelurahan Pakis, Banyuwangi.

Berjalan enam bulan, Kampung Kristal memiliki 25 anggota dari sebelumnya hanya 16 orang. Mereka masing-masing mendapat pinjaman dari PNM sebesar Rp 2 juta dengan angsuran Rp 90 ribu selama 25 pekan.

Lama angsuran tak hanya selama 25 minggu. Ada pilihan lain. Kelompok Walet di Banyuwangi memilih tenor angsuran selama 50 pekan dengan besar angsuran Rp 50 ribu. "Kami di kelompok saling mengingatkan tanggung jawab sebagai nasabah dalam menjalankan usaha," ujar Ismiyati, anggota Kelompok Walet, Banyuwangi, kepada saya di Kelurahan Pakis, Banyuwangi.

Anggota Kelompok Walet ada 11 perempuan. Mereka pun kemudian mendapat pelatihan usaha dari PNM, sebelum mencairkan dana pinjaman. Ida Husniah memerlukan seminggu untuk mendapatkan 10 anggota. Sepuluh adalah syarat minimal jumlah kelompok untuk bisa mengajukan pinjaman.

"Dengan meminjam ke PNM, kita bisa menjaga silaturahim karena tiap minggu selalu berkumpul dan saling mengingatkan agar tidak menunggak," kata Ketua Kelompok Walet Ida Husniah kepada saya. Dalam pertemuan mingguan itu, hadir petugas lapangan (account officer) PNM yang akan menerima angsuran dan tabungan mereka.

Sering keliling menjual pakaian dengan sistem mindring, Ida bisa mengenali karakter orang-orang yang bisa dipercaya, dilihat dari kedisiplinan mereka membayar angsuran. "Kriteria yang dicari orangnya jujur, disiplin, dan mau bekerja keras, seperti yang disyaratkan PNM," ujar Ida yang juga berjualan mainan anak.

Disiplin bertemu di hari dan jam yang sama tiap minggunya mulai terbawa dalam kehidupan sehari-hari keluarga Yunarsih. Anaknya yang SMA misalnya, ia minta pukul 16.00 sudah ada di rumah, dan itu selalu ditaati anaknya. Di Kelompok Walet, nasabah dan AO wajib datang paling telat 15 menit sebelum pertemuan dimulai.

Bagi nasabah Mekaar PNM, pertemuan rutin di hari dan jam yang sama tiap minggunya bukan sebuah keterpaksaan di sela kesibukan mereka mengurus rumah tangga dan mengelola usaha. "Justru ngakrabin persaudaraan, karena saling mengingatkan tanggung jawab masing-masing," ujar Yunarsih.

Mereka mendapatkan manfaat tak hanya modal usaha, melainkan juga nilai-nilai penting untuk kehidupan bermasyarakat, yaitu jujur, disiplin, dan bekerja keras. "Ini merupakan revolusi mental dalam bentuk yang lain," ujar Dirut PNM Parman Nataatmadja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement