REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Djoewita Moeloek mengatakan, pemerintah telah menyiapkan cadangan Anti-difteri serum (ADS) atau serum anti-difteri yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Menurut dia, setidaknya terdapat 700 cadangan vial ADS. "Ada cadangan 700 vial, satu vial bukan satu orang, satu vial bisa dipakai beberapa orang tergantung berat jenis penyakit, jadi unitnya yang dipakai," kata Nila di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (28/12).
Sebanyak 700 vial tersebut menurut Nila merupakan buatan dari PT Bio Farma. Namun, untuk mengantisipasi kekurangan, Nila juga menyebutkan, setelah sebelumnya mendapat 500 File dari World Health Organisation (WHO), badan kesehatan dunia itu juga akan kembali menyuplai stok cadangan ADS untuk para penderita. "Dari WHO akan datang lagi 2.000 vial. Jadi harapan saya cukup tidak ada lagi yang sakit difteri," ujar Nila.
Nila menjelaskan, serum ini baru akan diberikan bila penderita positif mengidap Difteri. PT Bio Farma, menurutnya juga bisa membuat serum tersebut. Namun, mengingat jumlah penderita tidak statis dan tidak terprediksi, ia juga memerlukan ADS yang merupakan impor dari luar negeri untuk menyuplai ketersediaan stok.
"Harapannya sedikit semua yah. Tapi impor ada, Jadi memang demikian, bukan hanya di Indonesia ini, tapi di tempat-tempat lain, mereka juga mencari ADS," kata dia.
Nila juga kembali mengingatkan agar masyarakat tetap waspada pada penularan Difteri. Jika mengetahui ada yang positif terkena difteri, maka masyarakat jangan terlalu dekat. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti ORI (Outbreak Response Immunisation). "Untuk yang batuk mbok ya pakai masker, jaga jarak dengan yang terkena difteri," kata Nila.