Kamis 28 Dec 2017 08:50 WIB

Serapan APBD Surabaya pada 2017 Capai 80 Persen

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) memberikan sambutan di acara 'Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan' di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/12).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) memberikan sambutan di acara 'Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan' di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menyatakan serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017 hingga akhir Desember ini mencapai 80 persen. Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan, di Surabaya, Kamis (28/12), mengatakan, besaran serapan tersebut memungkinkan bertambah karena sampai saat ini masih ada beberapa kontrak dengan pihak ketiga yang belum tuntas.

"Beberapa kontrak selesai sampai 30 Desember. Sementara, proses rekapitulasi berlangsung hingga 31 Desember," katanya.

Hendro mengatakan, sejumlah proyek yang belum selesai tersebut berkaitan dengan pembangunan fisik yang ada di Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) dan Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya. Menurut dia, jika pengerjaannya sejumlah proyek pada triwulan ketiga, maka diperkirakan selesainya pada akhir tahun. Namun demikian, ia memperkirakan tidak ada proyek yang tidak tuntas tahun ini.

Ia memastikan seluruh pengerjaan proyek selesai hingga akhir tahun 2017, kecuali pembebasan lahan. Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh, hingga awal Desember 2017, serapan anggaran sekitar 78 persen dari total APBD yang berkisar Rp 8,7 triliun.

Baca, Serapan Anggaran DKI Masih Rendah, Baru 69 Persen.

Sementara, pada tahun 2016, dari hasil audit BPK serapannya mencapai 88,13 persen. "Angka di atas 85 persen bisa dikatakan cukup bagus dibandingkan beberapa tahun sebelumnya," katanya.

Reni menambahkan salah satu ukuran kinerja pemerintah daerah bisa dilihat dari kinerja APBD dan indikator keberhasilan kinerja adalah serapan anggaran, disamping indikator lainnya, seperti terselesaikannya program yang dibuat berdampak pada masyarakat.

"Misalkan, pembangunan jalan, bantuan kesehatan, dana pendidikan sejauh mana bisa bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Anggota Komisi D ini menilai jika ingin melihat kinerja serapan di tahun 2017, acuannya adalah APBD Tahun 2016. Jika hingga awal Desember serapan anggaran berkisar 78 persen, Reni pesimistis bisa melampaui tahun sebelumnya. "Karena waktunya pendek. Dari 78 ke 88,13 rentangnya sangat panjang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement