Kamis 28 Dec 2017 07:47 WIB

Kasus Baru Difteri Banyak Muncul di Duren Sawit

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andri Saubani
Perawat mengunakan baju steril saat akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang diduga terkena virus 'Difteri' di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Jumat (8/12).
Foto: Antara
Perawat mengunakan baju steril saat akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang diduga terkena virus 'Difteri' di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penderita difteri di DKI Jakarta meningkat drastis menjadi 57 kasus hingga akhir Desember. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebut pertambahan penderita baru banyak terjadi di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Infografis, Dampak Mematikan Difteri.

"Yang (penderita) baru itu Duren Sawit, banyak meningkat di situ," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (27/12) malam.

Sampai saat ini diketahui penderita difteri di DKI tercatat 57 kasus. Pada 8 Desember 2017 lalu, warga terjangkit difteri di DKI sebanyak 25 kasus. Tahun lalu ada satu korban jiwa dan tahun ini korban meninggal terjangkit difteri sebanyak dua orang.

Koesmedi mengimbau kepada masyarakat untuk segera ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala terkena difteri. Masa inkubasi yang singkat yakni 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 pekan mengharuskan penanganan cepat.

Baca, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Anggaran Tambahan KLB Difteri.

Dia mengatakan, gejala difteri seperti orang flu biasa tapi disertai panas tidak terlalu tinggi, nyeri pada tenggorokan dan ada warna putih keabu-abuan di amandel kiri dan kanan. Jika ditemukan gejala itu, kata dia, maka harus segera dibawa ke puskesmas, lebih-lebih jika terjadi pada anak.

Menurutnya, difteri lebih banyak menyerang usia 1-5 tahun. "Kalau sudah ada selaput putih itu sebenarnya sudah terlambat. Jadi dari awal cepat-cepat ke puskesmas," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement