Kamis 28 Dec 2017 00:20 WIB

DPRD Jatim Ingin Pembangunan JLS Dilanjutkan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Warga menyingkirkan material longsor di jalur lintas selatan ((JLS) Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/11).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warga menyingkirkan material longsor di jalur lintas selatan ((JLS) Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Hammy Wahjunianto berharap, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang sekarang bernama Jalur Pantai Selatan (Pansela) dilanjutkan pembangunannya pada 2018. Sehingga, di tahun berikutnya pembangunan jalur tersebut bisa diselesaikan.

"Selama dua tahun ini di APBD Jatim ini nol anggaran untuk pembangunan Pansela. Dan saat ini pembangunan jalur Pansela ini baru mencapai 60 persen," kata Hammy di Kantor DPRD Jatim, Surabaya, Rabu (27/12).

Hammy mengaku, DPRD Jatim sudah mengingatkan terkait kelanjutan pembangunan Pansela ini dalam rapat paripurna. Maka dari itu, Hammy berharap, pemerintah bisa segera mengucurkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan Pansela tersebut.

Hammy meyakini, apabila pemerintah melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Pansela, akan bisa mengurangi disparitas di Jati. Apalagi, di wilayah selatan Jatim yang dilalui jalur Pansela ini banyak pemandangan yang luar biasa yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata.

"Seperti, pantai dan pelabuhan. Apalagi nanti pemerintah menyetujui adanya bandara di Tulungagung dan pelabuhan, ini ekonomi pasti menggeliat ekonomi masyarakat di wilayah Selatan," ujar Hammy.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga pernah meminta pemerintah pusat untuk segera menggarap Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Pansela Jatim. Permintaan tersebut dilangkan langsung dihadapan Presiden Joko Widodo saat meresmikan tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo).

Pansela terbentang mulai dari Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan. Menurut Soekarwo, banyak potensi yang bisa digali dari Pansela. Selain potensi wisata, juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat di pesisir selatan.

Apalagi, potensi wilayah selatan adalah kekayaan lautnya yang masih belum tergali, dimana salah atunya adalah keberadaan ikan tuna sirip kuning. Di Pacitan produksinya sekitar 7 ribu ton per tahun. Apabila Pansela tergarap, bukan tidak mungkin perekonomian wilayah selatan Jatim ikut naik, ujar pria yang akrab disapa Pakde Karwo.

Selain itu, menurut penelitian, kandungan emas dan pasir besi di wilayah selatan cukup besar. Sehingga, lanjut Soekarwo, apabila digarap dengan serius bisa menjadi lahan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement