Rabu 27 Dec 2017 02:31 WIB

Banyak Pengungsi Korban Kebakaran Mengeluh Gatal-Gatal

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andri Saubani
Kondisi pengungsian korban kebakaran Kelurahan Gudang, Bogor Tengah di SD Negeri 01 dan 02 Empang, Bogor, Selasa (26/12). Sebanyak 76 kepala keluarga atau 271 jiwa terkena dampak dari kebakaran yang terjadi pada Senin (25/12) ini. 
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Kondisi pengungsian korban kebakaran Kelurahan Gudang, Bogor Tengah di SD Negeri 01 dan 02 Empang, Bogor, Selasa (26/12). Sebanyak 76 kepala keluarga atau 271 jiwa terkena dampak dari kebakaran yang terjadi pada Senin (25/12) ini. 

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagian besar korban kebakaran di Kampung Gudang, Bogor Tengah, yang mengungsi di SDN 01 dan 02 Empang, Bogor, mengeluh gatal-gatal. Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertugas di pos menyebutkan, setidaknya 20 pengungsi telah menyampaikan keluhan tersebut.

Koordinator Tim Kesehatan PMI Kota Bogor Martin mengatakan, gatal-gatal ini disebabkan beberapa hal. Di antaranya, karena digigit nyamuk ataupun serangga saat berada di pengungsian. Bisa juga karena tidak cocok dengan air, ujarnya ketika ditemui Republika.co.id, Selasa (26/12).

Dari hari kejadian pada Senin (25/12), pos kesehatan PMI mencatat, terdapat 31 warga yang mengecek kesehatan. Selain gatal-gatal, kebanyakan pengungsi mengeluh pusing dan masuk angin. Mereka kini sudah mendapat penanganan dengan diberikan obat serta vitamin.

Dari data pos kesehatan PMI, Martin menjelaskan, kebanyakan pengungsi yang memeriksa kesehatan adalah orang tua. Sebagian besar usia 40an tahun, meski ada juga yang anak anak. Ada juga yang hipertensi, tapi sudah kami tangani, tuturnya.

Untuk menangani sekira 122 pengungsi, PMI Kota Bogor mengerahkan 25 orang dalam menangani masalah kesehatan. Mereka akan berjaga di pos kesehatan secara bergantian untuk memastikan kesehatan para pengungsi.

Sejauh ini, belum ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit. Kondisi kesehatan para pengungsi masih bisa ditangani tim kesehatan PMI maupun Dinas Kesehatan Kota Bogor. PMI juga sudah menyediakan dua unit ambulans untuk berjaga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan, pos pengungsian akan berfungsi selama sepekan. Diperkirakan sampai Sabtu (31/12). Karena hari Selasa (2/1), aktivitas belajar mengajar kembali jalan, ujarnya.

Dari data yang dimiliki BPBD, tercatat 34 kepala keluarga atau 122 jiwa yang mengungsi. Total tersebut sekira setengah dari 76 kepala keluarga yang terdampak kecelakaan. Selebihnya, memilih mengungsi di rumah sanak saudara maupun rumah tangga yang tidak terkena dampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement