Rabu 27 Dec 2017 00:06 WIB

Pengamat: Luhut dan JK Punya Pengaruh Soal Sekjen Golkar

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan) bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua kiri), Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (kiri), Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono (kanan) berjalan usai membuka Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senin (18/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan) bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua kiri), Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (kiri), Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono (kanan) berjalan usai membuka Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebutkan, persaingan antara kubu Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Panjaitan masih ada di internal Partai Golkar. Ia mengatakan, Golkar harus tetap pada semangat yang kini akan dibangun Airlangga.

"Ya, memang antara kubu JK dan Luhut masih cukup kuat, tetapi apa yang dibutuhkan Golkar itu lebih penting untuk dipikirkan ke depan," kata Ari saat dikonfirmasi, Selasa (26/12).

Ia mengatakan, posisi sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Golkar sangatlah strategis. Karena itu, dibutuhkan sosok yang memiliki jiwa administratur yang baik dengan usia yang masih energik dan muda untuk mengisi posisi tersebut.

"Sekjen Golkar harus lebih muda atau paling tidak seusia dengan Pak Airlangga atau seangkatan. Jangan sampai usianya lebih dari 60," terang dia.

Menurut Ari, semangat kepemudaan tersebut sangat penting untuk ditekankan dalam struktur Golkar saat ini. Sebab segmen pemilih Golkar, terutama pada Pemilu 2019, akan didominasi oleh kaum muda.

Meski begitu, ia menegaskan, Airlangga tidak boleh terjebak pada dua figur calon sekjen dari kubu JK dan Luhut saja. Airlangga, kata Ari, juga perlu memikirkan alternatif calon sekretaris jenderal di luar dua kubu tersebut. "Saya kira masih banyak ya di Golkar alternatif itu, yang muda," lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement