Selasa 26 Dec 2017 19:49 WIB

Bagaimana Jika Emil Dipasangkan dengan Dedi Mulyadi?

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan)
Foto: Republika/Mardiah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Arif Susanto menilai positif jika Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi maju bersama dalam Pilkada Jabar. Pasalnya jika pasangan tersebut maju maka potensi polarisasi antara pemilih berbasis identitas kemungkinan kecil terjadi.

"Emil (Ridwan Kamil) selama ini sering dikesankan dekat dengan pemilih Muslim, Dedi mulyadi mungkin lebih banyak di kelompok nasionalis, tapi kalau lihat komposisi partai pendukung kan lebih cenderung kelompok nasionalis, bagi saya ini akan jadi positif," jelas Arif di D Hotel, Jakarta, Selasa (26/12).

Arif menjelaskan, dicabutnya dukungan Partai Golkar terhadap Emil tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pasalnya, dukungan dari partai pengusung sudah memenuhi secara administratif. Yang perlu dikhawatirkan menurut Arif adalah justru persebaran dukungan.

"Karena setidaknya kalau kita jadikan pemilu 2014 sebagai basis keunggulan Golkar itu ada sebaran dukungannya," katanya.

Secara elektabilitas, Arif mengaku masih harus melihat dulu siapa pasangan yang akan dipilih Wali Kota Bandung tersebut. Pada saat Emil dipasangkan dengan Daniel Muttaqien, ternyata masih banyak orang yang belum mengenal Daniel.

"Saya justru menduga kalau Emil menemukan pasangan yang punya popularitas bagus, basis dukungan meluas, itu dia punya peluang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement