Selasa 26 Dec 2017 08:48 WIB

Pengemudi Ojek Online Jadi Korban Penusukan

Rep: Djoko Suceno/ Red: Endro Yuwanto
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo berdialog dengan ratusan pengemudi ojek online di halaman Mapolrestabes Bandung. Mereka mendesak polisi mengusut tuntas kasus penusukan rekan mereka, Selasa (26/12).
Foto: Humas Polrestabes Bandung
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo berdialog dengan ratusan pengemudi ojek online di halaman Mapolrestabes Bandung. Mereka mendesak polisi mengusut tuntas kasus penusukan rekan mereka, Selasa (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Pengemudi ojek online (Grab) Rohmat Sarjono (42 tahun) menjadi korban penusukan di Jalan Supratman (depan lapangan PPI/Taman Persib) Kota Bandung.

Akibat penusukan pada Senin (26/12) pukul 21.30 WIB, korban warga Babakan Sari RT RW 02/09 Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi ini mengalami luka tusuk di bagian punggungnya. Beruntung, nyawa korban berhasil diselamatkan dan kini masih dalam perawatan intensif di RS Santo Yusuf, Kota Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, usai kejadian polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkan tiga dari empat pelaku. Satu yang masih buron justru pelaku utama (penusuk korban).

"Tiga orang sudah diamankan. Satu lagi pelaku utama masih dalam pengejaran," kata Hendro kepada para wartawan, Selasa (27/12).

Penusukan terjadi saat korban melintas di TKP seorang diri. Tiba-tiba datang empat pelaku yang mengendarai dua sepeda motor memepet korban. Pelaku langsung menusuk korban hingga ambruk bersimbah darah. Usai menusuk korban para pelaku melarikan diri. Sedangkan korban ditolong warga dan dilarikan ke rumah sakit. "Motifnya masih didalami karena pelaku utama belum tertangkap," ujar Hendro.

Kabar penusukan tersebut menyebar melalui jaringan medsos di kalangan pengemudi ojek online. Dalam beberapa saat ratusan pengemudi ojek online mendatangi Mapolrestabes Bandung di Jalan Jawa. Mereka mendesak polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Usai diberi pemahaman oleh Kapolrestabes Bandung, mereka akhirnya membubarkan diri. "Yang jelas pelakunya kelompok preman," kata Hendro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement