REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Gunung Agung kembali erupsi pada Ahad (24/12) pukul 10:05 WITA. Erupsi yang disertai dengan asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanis sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah ini mengarah ke Timur Laut.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung tercatat masih tinggi. PVMBG sampai saat ini masih menetapkan Gunung Agung status Awas pada level 4. Status Awas ini berlaku sejak 27 November hingga saat ini.
"Status Awas ini hanya berlaku pada radius 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Artinya masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di dalam radius 8-10 kilometer dari puncak kawah. Di luar area itu aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Ahad, (24/12).
Tidak ada dampak merusak yang bisa terjadi akibat kedua erupsi tersebut. Akivitas masyarakat di Bali masih normal dan tidak terjadi kepanikan. Justru banyak masyarakat di sekitar Bali menikmati erupsi.
Sementara itu jumlah pengungsi erupsi Gunung Agung saat ini tercatat 71.045 jiwa yang tersebar di 239 titik pengungsian. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi akan terus dipenuhi oleh Pemerintah dan Pemda dibantu dari dunia usaha, NGO, relawan, dan masyarakat.
Pemerintah sangat peduli dalam penanganan erupsi Gunung Agung termasuk terhadap pariwisata Bali. Pemerintah daerah mencabut status tanggap darurat penanganan erupsi Gunung Agung dalam rangka kepentingan yang lebih besar. "Selamat menikmati libur panjang bersama keluarga. Tetap waspada. Jangan lengah dan jangan gegabah bermain di daerah-daerah yang berbahaya. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya," ujar Sutopo.