REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan tenda bagi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan penertiban di Tanah Abang, Jumat (22/12) ini. Tenda tersebut berjejer di depan Stasiun Tanah Abang, tepatnya di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengatakan, program tersebut hanya diperuntukkan bagi pedagang yang memiliki KTP DKI Jakarta. Sebelumnya, kata dia, sudah dilakukan pendataan terhadap PKL.
"Kami mendata itu sudah dua bulan, dan kami turun, saya pribadi turun. Karena yang didata ini memang pedagang kaki lima yang di berdagang di sepanjang trotoar. Jadi tidak ada satupun mereka itu (PKL) yang tidak terdaftar," kata Lulung ketika ditemui di Kantor Pemuda Panca Marga (PPM), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).
Program tersebut, kata Lulung, tentu untuk meningkatkan usaha mikro, kecil, dan Mmenengah (UMKM), dan memberikan kesejahteraan kepada pedagang-pedagang kecil. "Mereka diberikan fasilitas, dikoordinir oleh pemerintah menjadi UMKM. Kami apresiasi bahwa Gubernur DKI sangat konsen dengan masyarakat kecil untuk memberikan ruang kepada mereka semua agar mereka dapat hidup layak seperti masyarakat lainnya," jelasnya.
Untuk PKL yang tidak ber-KTP Jakarta, kata Lulung, pemerintah tidak mempunyai lahan yang cukup untuk mengkoordinir semua pedagang di Tanah Abang. "PKL yang (tidak punya KTP Jakarta) belum punya kesempatan, jadi diberikan kesempatan dengan ruang yang ada, tentunya, dengan ruang yang terbatas pula. Dan terbatas pula jika kami mau mengkoordinir semua pedagang di Jakarta, ini belum cukup," ucapnya.
Namun, Lulung tetap mengapresiasi Gubernur DKI Anies Baswedan karena tidak hanya melakukan penertiban terhadap kawasan di Tanah Abang, namun juga memberikan fasilitas kepada PKL untuk dapat berdagang di Tanah Abang. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat mendukung program tersebut.
Dan ke depannya, kata Lulung, bersama pihak pemerintah terkait lainnya, evaluasi terhadap program tersebut akan terus dilakukan.