REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan 10 bus Transjakarta sebagai transportasi pengumpan di kawasan Tanah Abang. Bus ini bisa digunakan oleh siapa pun yang ingin ke Tanah Abang atau tempat lain di sekitarnya.
"Ada bus Transjakarta 10 yang operasi nonstop. Mereka berputar tanpa henti. Jadi warga yang turun dari kereta api bisa langsung naik," kata Anies di Balai Kota, Kamis (21/12).
Anies mengatakan, 10 bus dengan rute memutar di kawasan Tanah Abang tersebut akan secara menerus beroperasi. Masyarakat yang menggunakannya tak akan dipungut biaya. "Yang bayar pemerintah. Warga silahkan naik. Jadi zero cost," ujar dia.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, bus yang digunakan bertipe single bus dengan deck rendah. Bus tak pernah berhenti mengelilingi kawasan Tanah Abang mulai dari Jalan Jatibaru Raya hingga kembali ke jalan tersebut, persis di depan Stasiun Tanah Abang.
"Nanti dia memutar berhenti di Stasiun Tanah Abang," ujar dia.
Selama penutupan jalan diberlakukan, sisi Jalan Jatibaru Raya yang tidak menjadi tempat PKL digunakan sebagai jalur bus yang disediakan PT Transjakarta secara gratis sehingga warga dapat mengelilingi kawasan Tanah Abang dengan mudah. Transjakarta menyiapkan 15 shuttle bus dilengkapi stiker Tanah Abang Explorer. Satu unit bus dapat menampung 66 penumpang.
Terdapat enam titik pemberhentian bagi shuttle bus untuk mengitari Tanah Abang, yakni Halte Stasiun Tanah Abang, Halte Blok G, halte Blok C, Halte Auri 1, Halte Auri 2, dan Halte Fly Over.
Shuttle bus ini juga akan memudahkan warga atau penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang untuk berpindah menggunakan moda transportasi lainnya, mulai dari bus kecil (angkot/mikrolet), bajai, hingga ojek online.
Untuk tempat ojek pangkalan dan ojek online, Pemprov DKI juga menyediakan tempat. Andri mengatakan, pemprov menyiapkan tempat untuk ojek online dan ojek pangkalan di lahan PT KAI seluas 3.000 meter persegi tak jauh dari stasiun atau kurang lebih sejauh 150 meter. Status lahan itu dipinjamkan KAI ke Pemprov DKI.
"Dikasih pinjam. Makanya hari ini kami akan langsung menata, kan nggak boleh campur mereka, mana yang untuk ojek pangkalan, mana yang untuk ojek online," ujar dia.