Kamis 21 Dec 2017 11:00 WIB

Intensitas Petir di Yogyakarta Meningkat

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ismail Lacarde
Ilustrasi Hujan Petir
Foto: pixabay
Ilustrasi Hujan Petir

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Indonesia tengah bersiap memasuki puncak musim hujan yang terjadi pada akhir Desember 2017 dan awal Januari 2018. Selain angin kencang, banjir, dan longsor yang sudah mulai terjadi, intentsitas petir mulai meningkat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Nyoman Sukanta, mengatakan, pada Kamis (20/12) telah terjadi hujan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat (petir). Hal itu terjadi mulai sore dan berlangsung sampai malam.

"Angin kencang dan petir berpotensi di sebagian besar Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta, serta beberapa wilayah di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul," kata Nyoman kepada Republika.co.id, Kamis (20/12).

Pantauan Lightning Detector Stasiun Geofisika menunjukkan, perkembangan aktivitas petir di Sleman timur laut dengan dominasi petir jenis IC (inter/intraclod). Frekuensi kejadian petir menunjukkan tingkat hujan petir dengan nilai 13-22 dalam satu waktu.

Aktivitas petir juga telah terpantau di Bantul bagian utara, Gunungkidul bagian tengah dan utara sampai Kota Yogyakarta dengan frekuensi kejadian 54-79, didominasi petir jenis IC. Aktivitas petir telah pula terjadi di Kulonprogo bagian barat laut.

Untuk hujan, diperkirakan masih akan terjadi dengan intensitas sedang-lebat di sekitaran DIY. Selain itu, gelombang tinggi berpotensi terjadi di sepanjang perairan selatan Jawa, ketinggiannya diperkirakan mencapai 3,5 meter.

"Gelombang tinggi berpotensi di perairan selatan Jawa, 1,5-3,5 meter," ujar Nyoman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement