Kamis 21 Dec 2017 06:21 WIB

Cara Tepat Hadapi Penggemar Ingin Bunuh Diri Ikuti Idolanya

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Bilal Ramadhan
Bunuh diri (ilustrasi)
Bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati isu pencegahan bunuh diri, Benny Prawira, menjelaskan, keinginan penggemar untuk mengikuti tindakan bunuh diri yang dilakukan idolanya merupakan sebuah kemungkinan. Karena penggemar akan menyontoh apa yang dilakukan dari idolanya.

"Sebab, bagi beberapa orang, idola memiliki 'posisi' spesial di kehidupannya seperti anggota keluarga ataupun sahabat," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/12).

Kekuatan ikatan antara penggemar dengan idola ini sudah beberapa kali terjadi. Benny menyebutkan, contoh paling masif adalah ketika vokalis Linkin Park, Chester Bennington, dan aktor Robin Williams bunuh diri. Contoh terbaru, anggota grup band Shinee, Jonghyun, yang tewas bunuh diri pada Selasa (18/12) waktu setempat.

Benny mengatakan, banyak upaya yang dapat kita lakukan ketika melihat seseorang menunjukkan kecenderungan ingin mengikuti jejak idola untuk bunuh diri. Paling utama, hindari menahan asumsi bahwa ikatan tersebut merupakan hal konyol.

"Kita sering menyepelekannya dengan berpikiran, idola saja nggak kenal sama kita, ngapain kita mikirin mereka terlalu dalam. Tahan asumsi itu," tutur alumnus program studi Psikologi, Universitas Bunda Mulia itu.

Sebaiknya, Benny menganjurkan, kita dengarkan terlebih dahulu tentang perasaan mereka. Tanyakan kepada orang tersebut terkait apa yang dia rasakan setelah kehilangan sang idola. Tidak perlu memberikan saran atau masukan lain, mendengarkan kegundahan mereka saja sudah cukup.

Mendengarkan curahan hati ini menjadi solusi penting. Sebab, menurut Benny, seberapapun kita merasa betapa konyolnya perasaan penggemar terhadap idola, hal tersebut nyata. "Kita harus menghargai mereka dan mulai tunjukkan bahwa kita mengerti dengan perasaan mereka," ucapnya.

Benny menuturkan, sembari mendengar, pastikan mereka jauh dari akses bahaya. Tapi, ketika kita menemukan seseorang dengan gejala depresi yang kuat sampai ingin bunuh diri, sebaiknya segera temui psikolog atau psikiater. Cara ini perlu dilakukan guna mendapat penanganan langsung dari para ahli.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement