Rabu 20 Dec 2017 21:14 WIB

Permintaan Meningkat, Harga Daging Ayam Ikut Merangkak

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Daging ayam.
Foto: Flickr
Daging ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Harga daging ayam di Manokwari, Papua Barat, mulai merangkak naik jelang Hari Raya Natal. Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan di Pasar Wosi, Manokwari, harga daging ayam potong lokal berada di level Rp 60.000 per ekor.

Salah satu pedagang menyebut, kenaikan harga daging ayam telah terjadi sejak sepekan lalu. Sebelumnya, ayam potong lokal dijual dengan harga Rp 55.000 per ekor.

Kepala Bidang Distribusi Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Liek Irianti mengatakan tingginya permintaan konsumen terhadap daging ayam jelang Natal memang berpotensi membuat harga merangkak naik. Namun begitu, ia mengatakan, konsumen memiliki alternatif lain, yakni ayam beku yang harganya relatif stabil.

Di Pasar Wosi, Manokwari, ayam kemasan tersebut dijual dengan harga Rp 35.000 per ekor. Jauh lebih murah dibanding ayam potong lokal yang saat ini sudah Rp 60.000 per ekor.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memprediksi kenaikan harga pangan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru akan mendorong inflasi di Provinsi Papua Barat. Kepala Unit Pengembangan Ekonomi BI Provinsi Papua Barat, Witarsasyah, mengatakan pihaknya memproyeksikan inflasi di Papua Barat pada Desember 2017 akan berada di level 1-2 persen.

"Secara umum yang mendorong inflasi pada Natal dan Tahun Baru adalah volatile food, makanan pokok dan angkutan udara," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement