Rabu 20 Dec 2017 12:40 WIB

Baru 125 RW di Kota Bogor Bebas BAB Sembarangan

Rep: adinda pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
Peringatan hari toilet sedunia ditandai dengan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tidak buang air besar sembarangan.
Foto: Antara
Peringatan hari toilet sedunia ditandai dengan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tidak buang air besar sembarangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mendeklarasikan 125 Rukun Warga (RW) atau sekira 16 persen dari total RW telah memenuhi cakupan jamban yang memenuhi syarat secara 100 persen. Artinya, di wilayah RW tersebut sudah tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar (BAB) sembarangan atau open defacation free (ODF)

Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, menjelaskan, rendahnya tingkat ODF itu dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya BAB di jamban yang dilengkapi septic tank.

"Selain itu, sebagian besar masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai juga masih memilih BAB di sungai. Di beberapa kawasan juga masih kurang dana dan lahan untuk pembangunan sanitasi, terutama di tengah masyarakat miskin," ujar Usmar ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/12).

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, terdapat tujuh kriteria umum yang berisi 22 kritera khusus jamban sehat. Di antaranya, jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter dan lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.

Dari enam kecamatan yang ada, Bogor Barat mempunyai RW ODF paling banyak, yakni 32 RW ODF. Di antaranya, RW 12 di Kelurahan Kayu Manis dan RW 11, 14 serta 15 di Kelurahan Cibadak. Banyak faktor penentu tingkat ODF, dari luasan sampai jumlah warga miskin, ujar Usmar.

Sementara itu, Bogor Selatan dan Tanah Sareal memiliki masing-masing 31 RW ODF. Bogor Utara terdapat 20 RW yang sudah bebas dari BAB sembarangan dan Bogor Timur ada delapan RW. Terakhir, Kecamatan Sempur mempunyai tiga RW ODF.

Usmar mengatakan, 125 RW ODF ini sudah mendeklarasikan dirinya secara resmi sebagai RW yang tidak melakukan BAB sembarangan. Untuk memastikan komitmen mereka, Pemkot Bogor akan memberikan semacam penghargaan. Cara ini juga diharapkan bisa memicu RW lain untuk ODF, ucapnya.

Pemkot Bogor berkomitmen menjadikan semua RW ODF pada dua tahun mendatang. Meski pekerjaan rumah masih banyak, Usmar optimistis target ini bisa trrcapai dengan kerja sama dari sejumlah dinas dan para pihak.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement