Rabu 20 Dec 2017 10:51 WIB

Ketika Tito Deg-degan Diajak Terbang Hadi dengan Sukhoi

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian (Kanan) bersalaman bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Kiri)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian (Kanan) bersalaman bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat pesawat tempur Sukhoi SU-38MK2 tampak telah bersiap sejak Rabu (20/11) sekitar pukul 7.00 WIB. Pesawat bernomor TS 3007, TS 3009, TS 3010 dan TS 3011 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara itu telah terparkir menghadap selatan di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Pukul 8.30 WIB, deru suara pesawat buatan Rusia itu pun mulai terdengar.

Beberapa saat kemudian, empat sosok pemimpin tertinggi pasukan bersenjata di Indonesia berjalan beriringilan. Mereka menggunakan baju penerbang, berjalan mendekati empat armada tempur yang mesinnya telah menyala itu.

Mereka adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Marsekal Hafi Tjahjanto, didampingi Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi. Keempatnya pun berpose, sejenak mengingatkan pada para penerbang di film 'Top Gun'.

Setelah mengambil sejumlah foto bersama para pewarta, keempatnya pun memasuki empat pesawat yang telah disiapkan untuk mereka. Kapolri Tito menggunakan pesawat TS 3009. Sedangkan Panglima Hadi menggunakan pesawat bernomor TS 3007. Dua pesawat sisanya digunakan oleh Kastaf TNI AD dan Kastaf TNI AL.

Keempatnya pun duduk di kokpit bagian belakang, tepat di belakang kokpit pilot penerbang. Sejumlah kru tampak membantu mengenakan perlengkapan terbang para pimpinan tertinggi itu. Marsekal Hadi yang merupakan seorang penerbang tampak santai memasuki dan mengenakan perlengkapan terbang.

Sementara Jenderal Tito, yang berlatar kepolisian yang tampak sedikit kaku memasuki pesawat tempur itu. Sesaat kemudian, deru mesin jet tempur pun semakin keras menandakan pesawat akan segera lepas landas.

Pintu kokpit ditutup. Sekira pukul 9.15 WIB, empat jet tempur itu pun lepas landas terbang ke arah barat daya. Pesawat akan bermanuver di udara Jakarta hingga ke Pangandaran Jawa Barat. Langit sempat menggelap dan terjadi hujan. Namun, pukul 9.50 WIB, empat jet tempur itu pun kembali mendarat di Lanud Halim Perdana Kusuma.

Penerbangan tersebut merupaka rangkaian dari prosesi pemberian wings/brevet kehormatan dari TNI AU pada tiga pemimpin tertinggi angkatan bersenjata di Republik Indonesia, yakni pada Kapolri, Kastaf TNI AD, Kastaf TNI AL. Kapolri Tito pun mengakui sempat deg-degan saat pertama memasuki pesawat tempur itu.

"Kesannya nyaman, deg-degan awalnya. Setelah itu dibawa manuver dibelok kanan kiri atas bawah saya pusing juga, biasa tangkep maling sekarang naik pesawat tempur," kata Tito berkelakar di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12).

Tito yang baru pertama kali menaiki Sukhoi iji pun merasa beruntung dapat mencicipi sensasi penerbangan dengan pesawat Sukhoi yang dinilainua sebagai salah satu pesawat tercanggih yang dimiliki TNI. "Kayak naik Mercy, tapi pas manuver dan ngerem seperti Kijang," kata Tito lagi.

Panglima TNI Marsekal Hadi yang dalam acara tersebut juga berperan sebagai Kastaf TNI AU juga mengatakan, ia yakin penerbangan tersebut cukup membuat Kapolri, Kastaf TNI AD, dan Kastaf TNI AL. Apalagi, Hadi sengaja tidak memberi tahu bagaimana sistem penggereman pesawat pada tiga pemimpin tertinggi pasukan bersenjata tersebut.

"Saya yakin Kapolri, Kastaf TNI AD dan Kastaf TNI AU cukup kaget saat mendarat, karena mendarat pakai drag chute," kata Marsekal Hadi.

Hadi menuturkan, prosesi ini memiliki tujuan besar untuk menunjukkan Soliditas TNI dan Polri. "Kita tunjukkan soliditas TNI Polri yang kita bina selama ini, kita pertahankan dan semakkn kuat," kata Hadi menegaskan.

Lebih lanjut, momentum 30 menit mencicipi Sukhoi dan pemberian Brevet penghargaan ini menurut Tito akan memberikan dampak luas antara TNI dan Polri. "Saya harap ini akan mewarnai tni dan polri kompak karena TNI Polri adalah dua pilar utama dalam menjaga keutuhan bangsa," kata Tito.

Pemberian pengharapan brevet ini sesuai dengan Surat Keputusan TNI Mabes AU Kastaf AU Kep/673/IX/2017 tentang Pemberian hak untuk menerima dan memakai wing kehormatan TNI AU kepada kepala Kapolri, Kastaf TNI AL, dan Kastaf TNI AD. Wing kehormatan nantinya dipakai di saku baju sebelah kanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement