REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tim gabungan Polres Garut, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Garut memeriksa kelayakan bus di Terminal Guntur pada Selasa, (19/12). Kegiatan itu dilakukan bersamaan dengan pengecekan tes urin terhadap para supir.
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan bus yang akan mengangkut penumpang ke sejumlah daerah diperiksa kelengkapan surat dan kelayakan kendaraan. Sebab, menurutnya, jumlah penumpang akan mengalami lonjakan selama musim libur akhir tahun.
"Pengecekan hasilnya cukup lumayan. Kami lakukan sesuai arahan dari pimpinan menghadapi libur natal dan tahun baru," katanya pada wartawan, Selasa (19/12).
Ia menyebut pemeriksaan bus dibutuhkan supaya meminimalisir kasus kecelakaan di jalan raya. Guna memastikan kelengkapan bus, setiap bus diperiksa nomor rangka dan mesin. Menurutnya, banyak kecelakaan yang dialami bus lantaran perbedaan antara nomor mesin dan rangka.
"Tadi dicek surat-suratnya lengkap, tak ada masalah. SIM, STNK, KIR, dan trayek sudah semua dibawa. Banyak kejadian bus masuk jurang. Bodinya baru, tapi mesin lama. Makanya kami cek nomor mesin dan rangka. Soalnya kan orang enggak mau rugi. Bus kelihatan baru, padahal mesin lama," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Guntur, Sofyan menuturukan indikasi kendaraan yang tak layak jalan belum ditemukan. Berdasarkan pantauannya, ia mengklaim bus menggunakan ban original yang layak.
"Kalau ada yang pakai ban vulkanisir (ban daur ulang), bisa kelihatan. Ban vulkanisir itu juga cuma buat ban cadangan saja. Dipakai saat darurat," ucapnya.