Rabu 20 Dec 2017 07:02 WIB

Bio Farma Sumbang Anti Difteri Serum Senilai Rp 1,2 M

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) merawat pasien penderita difteri, di Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/12).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) merawat pasien penderita difteri, di Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk memenuhi kebutuhan darurat pemerintah mengobati pasien penderita Difteri, Bio Farma akan menyumbangkan Anti Difteri Serum (ADS), Kepada Kementerian Kesehatan RI. Menurut Corporate Secretary Bio Farma,Bambang Heriyanto, ADS yang disumbangkan sebanyak 700 vial atau senilai Rp 1,2 miliar.

Bambang mengatakan, pengadaan ADS yang diimpor, berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan kapasitas ADS produksi di Bio Farma. Karena, kapasitas produksi belum dapat menghasilkan secara penuh.

"Berbeda dengan vaksin yang berfungsi sebagai pencegahan, Anti Difteri Serum ini berfungsi untuk mengobati penderita yang sudah terlanjur terkena difteri," ujar Bambang dalam siaran persnya, Selasa (19/12).

Menurut Bambang, Bio Farma berkomitmen memenuhi kebutuhan vaksin sesuai kebutuhan pemerintah melalui Kemenkes. Terutama, untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin dan Anti Difteri Serum untuk pasokan pada 2018.

"Kami terus meningkatkan kapasitas sampai maksimal produksi, untuk memenuhi kebutuhan pemerintah pada outbreak difteri ini," kata Bambang.

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, kata dia, vaksin juga didistribusikan ke beberapa negara. Namun, khusus outbreak difteri ini, ia sangat memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. "Sehingga kami merelokasi pasokan vaksin yang sedianya kami ekspor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement