REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tim gabungan Polres Garut, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Garut menggelar tes urin terhadap para sopir bus dan elf di Terminal Guntur, Garut pada Selasa, (19/12). Dari 60 sopir yang menjalani tes urin, didapati satu orang terindikasi positif menggunakan obat jenis benzo.
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan tes urin yang dilakukan merupakan bentuk antisipasi penggunaan narkoba di kalangan sopir. Adapun mengenai satu orang yang terindikasi menggunakan obat-obatan itu akan diperiksa lebih lanjut. Ia akan meminta klarifikasi soal penggunaan obat oleh sopir elf jurusan Garut-Bandung itu.
"Sopirnya tadi sudah jalan, tapi sudah dipanggil lagi. Untuk sisanya semua negatif," katanya pada wartawan di Terminal Guntur, Selasa (19/12).
Ia menekankan tes urine kepada para sopir mampu menciptakan kenyamanan bagi para penumpang. Terlebih ada saja kejadian sopir yang mengonsumsi narkoba. Jika terbukti positif menggunakan narkoba, maka tindakan tegas akan dilakukan.
"Yang dibawa manusia, bukan binatang. Jadi harus diperiksa setiap saat. Kerawanan narkoba di para sopir itu ada," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNK Garut, Anas Saepudin mengatakan sopir yang terindikasi menggunakan obat jenis benzo itu perlu diperiksa lebih lanjut.
"Bisa jadi dia konsumsi obat dari resep dokter. Makanya perlu wawancara ke sopir untuk klarifikasi supaya jelas," tuturnya.