Selasa 19 Dec 2017 16:12 WIB

Pergerakan Pesawat Meningkat 10 Persen Jelang Akhir Tahun

Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) memperkirakan pergerakan pesawat akan meningkat delapan hingga 10 persen dalam libur Natal dan Tahun Baru 2018.

"Cukup banyak tahun ini sekitar delapan sampai 10 persen. Untuk, itu kami sudah siap apabila ada permintaan maskapai untuk melayani lalu lintas penerbangan, termasuk beroperasi 24 jam," kata Wisnu Darjono dalam peninjauan Posko Natal dan Tahun Baru 2018 di Menara Pengatura Lalu Lintas Udara (ATC) Pekanbaru, Selasa (19/12).

Wisnu mengatakan di sejumlah bandara tertentu sudah beroperasi 24 jam, seperti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dan I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, namun untuk di sejumlah bandara lain, seperti Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang diminta beroperasi 24 jam, pihaknya menyatakan siap melayani.

"Kami selalu memantau perkembangan permintaan penumpang, tergantung permintaan maskapai, setidaknya kami sudah menyiapkan tim untuk beroperasi 24 jam," tuturnya.

Airnav dalam operasi Natal dan Tahun Baru 2018 ini, mengatakan pihaknya mengoptimalkan pantauan dan koordinasi di 35 bandara di seluruh Indonesia mulai 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.

Sejumlah persiapan dilakukan untuk mendukung pelayanan navigasi tetap maksimal di masa liburan panjang tersebut, salah satunya adalah dengan mengoptimalisasikan waktu slot penerbangangan di seluruh kantor pelayanan.

Wisnu menyebutkan bandara-bandara yang terjadi peningkatan cukup tinggi, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya dan Adisutjipto Yogjakarta, ujarnya. Di Bandara Soekarno-Hatta misalnya, pada tahun 2012 sebelum AirNav Indonesia terbentuk, kapasitas bandara Soekarno-Hatta hanya 52 pergerakan per jam.

"Namun saat ini, pergerakan di bandara tersebut telah mencapai hingga 81 pergerakan per jam datang dan pergi," ungkapnya.

Begitu juga dengan bandara-bandara padat lainnya, seperti di Bandara I Gusti Ngurah Rai dari semula 25 pergerakan per jam menjadi 30 pergerakan per jam saat ini.

Kemudian di Bandara Juanda dari semula 31 pergerakan per jam, saat ini telah mencapai 33 pergerakan pesawat per jam.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Wisnu, AirNav Indonesia terus melakukan penyempurnaan untuk mengoptimalkan mekanisme pengajuan "slot time" yang dilakukan, salah satunya adalah dengan Sistem aplikasi Chronos yang merupakan sistem aplikasi real slot yang dibuat oleh AirNav Indonesia.

Sistem tersebut juga telah dilengkapi dengan izin rute dan kini telah dikembangkan peningkatan kualitasnya, dengan mengintegrasikannya terkait ijin rute, data "E-Flight Plan", data cuaca dari BMKG, serta data "surveillance".

Wisnu menjelaskan Chronos berfungsi sebagai Sumber Informasi bagi Unit Pelaksana Koordinasi Slot (UPKS) terkait izin rute dan izin terbang yang telah diterbitkan oleh Direktorat Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

"Selain itu, aplikasi ini juga dapat memonitor penggunaan slot yang telah diterbitkan baik berupa Izin Rute maupun 'flight approval' dan sebagai alat bantu evaluasi dan pelaporan penggunaan slot time di 35 bandar udara terkoordinasi," ujarnya.

Melalui sistem Chronos, dia menambahkan cukup banyak manfaat yang didapat maskapai selaku pengguna jasa, yaitu sebagai pengaturan distribusi kepadatan penerbangan guna menghindari keterlambatan yang berkepanjangan yang disebabkan kelebihan kapasitas pada suatu periode waktu di 35 bandar udara terkoordinasi (coordinated airports), menjaga keseimbangan antara permintaan dan kapasitas baik di bandara maupun di ruang udara dan meningkatkan keselamatan operasi penerbangan dengan cara menjaga tingkat kepadatan operasional penerbangan tidak melebihi kapasitas.

Dia menambahkan sejumlah tugas wajib yang dijalankan adalah untuk memastikan seluruh peralatan dan fasilitas navigasi seperti radar, alat komunikasi, maupun sarana bantu navigasi lainnya dapat berfungsi dengan baik.

"Posko terpadu tersebut bertujuan untuk mengoptimalisasikan dan memonitor kelancaran kegiatan penerbangan, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh kantor-kantor cabang. Terutama di bandara-bandara bandara yang berpotensi mengalami peningkatan pergerakan pesawat yang tinggi. Termasuk berkoordinasi dengan seluruh stakeholders penerbangan untuk mengevaluasi kondisi terkini," ujarnya.

Selain kantor pusat, menurut Wisnu, sedikitnya ada 35 kantor pelayanan yang disiagakan penuh selama masa masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Sebanyak kantor cabang di antaranya berada di delapan bandara yang beroperasi 24 jam.

Kedelapan bandara tersebut antara lain Bandara Hang Nadim di Batam, Bandara I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Sam Ratulangi (Manado), Bandara Hasanuddin (Makassar), Bandara Kualanamu (Medan), dan Bandara Juanda di Surabaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement