REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, terus melakukan inventarisasi sekolah yang rusak akibat gempa Tasikmalaya, Jumat (16/12). Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, ia akan segera melakukan perbaikan puluhan sekolah yang rusak akibat gempa.
"Kami akan usahakan untuk segera memperbaiki semua sekolah yang rusak. Tapi, kalau dialokasikan di 2018 pembahasannya sudah lewat. Makanya, kemungkinan kami mencari dana dari pusat," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, Selasa (19/12).
Menurut Aher, Pemprov Jabar akan mengajukan dana pada pusat untuk perbaikan infrastruktur. Karena, memang pusat memiliki alokasi dana untuk itu.
"Kan alokasi perbaikan sekolah di APBD 2018, yang sudah dialokasikan untuk sekolah yang sudah ada bukan yang rusak karena gempa. Jadi, kita ajukan dulu ke pusat atau menggeser anggaran yang ada," katanya.
Aher mengatakan, jumlah sekolah yang rusak akibat gempa tersebut cukup banyak. Jadi, anggaran tanggap darurat tak akan cukup.
"Kami sedang menginventarisasi kebutuhan anggaranya berapa. Ini masih dihitung," katanya.
Sebelumnya, gempa Tasikmalaya, yang terjadi pada Jumat malam (17/2), berbagai fasilitas umum di Jabar cukup banyak yang rusak. Salah satunya, sekitar 40 sekolah di Jabar mengalami kerusakan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Ahmad Hadadi, sekolah yang rusak di Jabar sebanyak 11 sekolah rusak berat dan 20 rusak sedang dan ringan.
"Paling banyak, sekolah yang rusak tersebut ada di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya," ujar Hadadi kepada wartawan di sela-sela acara Forum Kebijakan Pendidikan dan Pembelajaran Orang Dewasa, di Hotel Harris Kota Bandung, Senin (18/12).
"Ya, paling banyak kerusakannya memang di Tasikmalaya," katanya.
Menurut Hadadi, perbaikan semua ruang kelas yang rusak tersebut saat ini masih menjadi skala prioritasnya. Dalam waktu dekat, ia akan menggelar rapat untuk menggeser-geser dana yang ada.
Advertisement