Selasa 19 Dec 2017 14:50 WIB

Soal Aksi Kejar-kejaran Mobil di Solo, Ini Kata Polisi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakapolresta Solo, AKBP Andi Rifai membantah kabar yang beredar di jejaring sosial tentang peristiwa kejar-kejaran mobil yang diwarnai baku tembak antara polisi dengan pelaku kriminal di sekitar Manahan pada Senin (18/12).

Andi menjelaskan, dari hasil penyelidikan aparat, kejar-kejaran mobil terjadi antara warga terkait penipuan utang piutang. Andi menegaskan polisi tidak terlibat dalam kejadian kejar-kejaran mobil tersebut.

"Itu diduga pelaku penipuan, dimana salah satu korbannya membututi sudah sejak dari Semarang, ternyata terdeteksi di Solo. Sampai di Solo korban berupaya menagih janji saat mau ditagih pelaku melarikan diri," ujar Andi, Selasa (19/12).  

Karena terduga pelaku itu kabur, oleh korban diteriaki dan dilempar batu sampai salah satu kaca di bagian mobilnya pecah.  

"Jadi bolong yang terdapat di mobil jenis Oddyseey hitam tersebut bukan karena ditembus peluru, melainkan karena dilempar batu," kata Andi.

Dari pertigaan RS Panti Waluyo, kedua kendaraan tersebut pun terus berlari kencang ke arah Barat. Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki para pelaku kejar-kejaran tersebut.

"Kita masih selidiki, kita cek juga dari foto mobil mana itu, apa plat nomormya asli atau palsu. Yang pasti kita sudah cek tidak ada tembak-tembakan itu, jelasnya.

Aksi kejar-kejaran tersebut sempat membuat heboh netizen di Solo. Yang menduga adalah aksi pengejaran aparat kepolisian dengan pelaku tindak kriminal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement