Selasa 19 Dec 2017 13:18 WIB

BPBD Tasik Salurkan Bantuan Sandang dan Pangan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Gempa Tasikmalaya. Pola lempeng bumi Indonesia ditampilkan saat paparan terkait penanganan bencana gempa Tasikmalaya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (16/12).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Gempa Tasikmalaya. Pola lempeng bumi Indonesia ditampilkan saat paparan terkait penanganan bencana gempa Tasikmalaya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mulai menyalurkan bantuan ke korban terdampak gempa. Bantuan berupa sandang dan pangan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasik EZ Alfian mengatakan penyaluran bantuan sudah dilangsungkan sejak Ahad, (17/12). Namun penyalurannya, kata dia, belum optimal. Adapun penyaluran bantuan secara besar-besaran baru dilakukan sejak kemarin. Bantuan ini nantinya dititipkan di kantor Kecamatan lebih dulu untuk selanjutnya dikirim ke Desa-Desa.

"Kami salurkan bantuan, sejak dari minggu juga. Truk ini dan truk kecil ke berbagai Kecamatan. Titik pusat kantor Kecamatan, biar nanti masyarakat ambil kirim dari sana," katanya pada wartawan, Selasa (19/12).

Ia menyebut bantuan yang disalurkan berupa mie instan, beras, peralatan dapur, selimut, terpal dan tikar. Bantuan pun kata dia, tak hanya diberikan Pemkab Tasik, melainkan juga dari warga yang prihatin.

"Logistik pangan kami kirim dan berupa sandang juga ada, kemarin ada pihak swasta juga dan masyarakat ikut kasih bantuan, tinggal kami salurkan," ujarnya.

Berdasarkan data hingga Senin, (18/12), jumlah kerusakan rumah mencapai 1.568 unit. Rinciannya, 1.139 rusak ringan, 193 rusak sedang dan 236 rusak berat. Tak hanya rumah, gempa juga merusak 52 unit fasilitas umum seperti perkantoran, Masjid atau Madrasah. Kerusakan itu tersebar di 85 Desa pada 31 Kecamatan se-Kabupaten Tasik.

Adapun jumlah jiwa yang terdampak gempa ialah 6.272 jiwa dari 1.568 KK. Setidaknya tiga orang dilaporkan luka-luka akibat bencana ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement