Selasa 19 Dec 2017 01:20 WIB

Polri Pantau Stok dan Harga Pangan Jelang Akhir Tahun

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Gita Amanda
Tito Karnavian
Foto: Republika/ Wihdan
Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih terus melakukan pemantauan terhadap dinamika harga maupun stok pangan di pasaran menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Pemantauan itu dilakukan dalam hal distribusi maupun suplai.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, Polri menyadari menjelang hari raya maka permintaan akan tinggi. Sehingga muncul potensi kenaikan harga. Hal ini juga menimbulkan adanya potensi penurunan suplai.

"Maka kita pastikan suplai cukup. Yang kedua distribusi tepat sasaran tidak terganggu Adanya penimbunan kartel monopoli dan lainnya," kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (19/12).

Salah satu upaya yang dilakukan adalah operasi pasar. Polri mengecek harga di pasar setiap hari baik secara tertutup maupun terbuka. Bahkan, menurut Tito, setiap hari petugas mengawasi daerah mana saja yang terdapat kenaikan harga. Bila muncul anomali, Polri akan segera mengambil tindakan.

"Kita memiliki mekanisme report mulai dari intelejen, satgas pangan, dan jalur reserse," kata Tito menjelaskan.

Dari tiga sisi ini, lanjutnya, maka akan diketahui penyebab anomali harga tersebut. Jika yang bermasalah suplainya, Polri pun akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) atau Kementerian Pertanian. Sementara jika suplai bermasalah, maka suplai akan ditambah dalam bentuk operasi pasar.

Lain hal apabila yang bermasalah terjadi di dalam arus distribusi. Polri akan menegur pihak atau pemilik yang menimbun barang. Polri pun akan melakukan tindakan hukum. Tito pun mengklaim sudah melakukan operasi tangkap tangan kepada para penimbun.

"Sampai saat ini kalau tidak salah lebih kurang selama tujuh hari ada 50-an OTT (Operasi Tangkap Tangan) bagi mereka yang menimbun dan itu menimbulkan efek ke yang lain," kata Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement