Selasa 19 Dec 2017 00:21 WIB

Polri Lakukan Tindakan Pencegahan Jelang Natal-Tahun Baru

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Gita Amanda
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menegaskan, hingga saat ini tidak ada ancaman teror yang membayangi perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Kendati demikian, Polri tetap melakukan langkah pencegahan sebelum aksi teror yang tidak diinginkan terjadi.

"Sampai hari ini belum ada informasi rencana aksi serangan Natal dan Tahun Baru. Ini tolong digarisbawahi," kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (18/12).

Untuk mengantisipasi adanya teror, Polri melakukan langkah terlebih dahulu yang diharapkan dapat menekan para teroris sebelum mereka beraksi. "Kita melakukan preemptive strike yang kita anggap potensial dan dia (teroris) ada kasusnya," kata Tito.

Bentuk langkah pencegahan itu dilakukan dengan melakukan penangkapan di berbagai wilayah. Tercatat dalam sepekan belakangan ini saja, Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap sekitar 25 orang yang diduga terlibat teror baik di dalam maupun luar negeri. Penangkapan bahkan di antaranya dilakukan di luar negeri.

"Nanti kita akan deportasi dan dilakukan pemeriksaan," ucap Tito.

Tito menambahkan selain itu, Polri juga melakukan upaya terbuka melalui gereja-gereja. Polri mengajak unsur masyarakat untuk turut mengamankan gereja dalam penyelenggaraan Ibadah di Hari Raya Natal. Polri juga berkoordinasi dengan TNI untuk menghindari adanya sweeping oleh oknum masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement