Senin 18 Dec 2017 16:08 WIB

Panglima TNI Terima Baret dan Bravet Kopassus

Komandan Jendral Kopassus Mayor Jendral TNI Madsuni melakukan penyematan Baret Kopassus kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Markas Komando Kopassus, Cijantung Jakarta Timur, Senin (18/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Komandan Jendral Kopassus Mayor Jendral TNI Madsuni melakukan penyematan Baret Kopassus kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Markas Komando Kopassus, Cijantung Jakarta Timur, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima baret merah dan brevet Komando Pasukan Khusus TNI yang disematkan oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Madsuni melalui upacara penyematan brevet komando di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin.

"Sebagai Panglima TNI dan pribadi saya merasa bangga dan suatu kehormatan untuk saya karena mendapatkan baret merah dan brevet Komando Pasukan Khusus," ujar Hadi dalam pidatonya selaku inspektur upacara.

Hadi mengatakan tidak semua prajurit bisa menggunakan baret merah dan brevet Kopassus yang memiliki klasifikasi sangat tinggi. Dia menekankan, baret merah darah dan brevet Kopassus adalah simbol kebanggaan bagi prajurit Kopassus sebagai institusi kebangaan satuan TNI. "Tentu kebanggaan dan kehormatan ini akan saya tanam di sanubari saya paling dalam," ujar dia.

Hadi berpesan dan berharap, agar seluruh prajurit Kopassus memiliki kebanggaan yang utuh, yakni tidak hanya bangga menggunakan brevet dengan kualifikasi tinggi. Namun, juga bangga dengan keringat dan titik darah dalam mengabadikan diri kepada bangsa dan negara.

"Itulah sejatinya kebangaan yang utuh untuk memelihara kemampuan, memelihara militansi dan daya juang dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan negara," ujar Hadi.

Dia mengingatkan, di era global tantangan dan tugas ke depan tidak mudah. Oleh karena itu prajurit TNI, khususnya Kopassus harus senantiasa meningkatkan etos kerja.

Hadi menekankan pemberian baret merah dan brevet Kopassus adalah pesan bagi dirinya untuk bisa mewujudkan TNI yang semakin profesional dan modern. Di akhir pidatonya, Hadi meminta seluruh prajurit TNI berlaku netral dan tidak terlibat politik praktis serta senantiasa menjaga soliditas dengan institusi Polri

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement