Senin 18 Dec 2017 15:30 WIB

Kembali Erupsi, Awan Panas Sinabung Meluncur ke Dua Arah

Rep: Issha Harruma/ Red: Andri Saubani
Foto udara Gunung Sinabung mengeluarkan asap solfatara, di Karo, Sumatra Utara, Senin (11/12). Gunung Sinabung berstatus Awas (level IV) dengan kondisi sebagian lereng dipenuhi material vulkanis akibat erupsi dan awan panas.
Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Foto udara Gunung Sinabung mengeluarkan asap solfatara, di Karo, Sumatra Utara, Senin (11/12). Gunung Sinabung berstatus Awas (level IV) dengan kondisi sebagian lereng dipenuhi material vulkanis akibat erupsi dan awan panas.

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) , terus menunjukan aktivitas vulkanisnya. Gunung dengan status Awas atau Level IV tersebut kembali erupsi siang ini, Senin (18/12).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, erupsi tercatat terjadi sekitar pukul 13.02 WIB. Semburan erupsi disertai dengan luncuran awan panas ke dua arah.

"Terjadi awan panas guguran Sinabung dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah sektor tenggara-timur dan 3.500 meter ke arah selatan," kata Armen, Senin (18/12).

Armen mengatakan, tinggi kolom semburan abu vulkanis dalam erupsi tersebut tidak bisa terpantau karena kondisi puncak gunung yang berkabut. Saat erupsi, angin bertiup lemah dan membawa material vulkanis ke arah barat-selatan.

"Untuk lama gempa saat erupsi ini 303 detik," ujar dia.

Armen pun kembali mengimbau masyarakat untuk tetap menjauhi zona merah Sinabung yang telah ditentukan. Masyarakat dan wisatawan diminta tidak beraktivitas di dekat Sinabung karena awan panas dan guguran lava, serta erupsi masih berpotensi terjadi.

"Masyarakat diminta juga mengikuti imbauan-imbauan dari pihak terkait," ujar dia.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk selalu waspada dan menggunakan masker jika terjadi erupsi. Warga pun diminta mengantisipasi tingginya curah hujan saat ini yang dapat memicu lahar dingin di sekitar aliran sungai Lau Borus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement