Senin 18 Dec 2017 13:31 WIB

Jokowi: Lulus Kuliah, Jangan Semua Ingin Jadi Pegawai

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbicang dengan mahasiswa dan pelajar yang sudah menjadi wirausahawan pada acara Entrepreneurs Wanted ! bertajuk Wirausahawan Terbaik Berbagi untuk Penerus Republik, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, Senin (18/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbicang dengan mahasiswa dan pelajar yang sudah menjadi wirausahawan pada acara Entrepreneurs Wanted ! bertajuk Wirausahawan Terbaik Berbagi untuk Penerus Republik, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri kegiatan acara Entrepreneurs Wanted di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Senin (18/12). Dalam acara tersebut, William Tanuwijaya, CEO dan Pendiri Tokopedia serta Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Pendiri Amartha didapuk menjadi pembicara dalam ajang yang sudah delapan kali digelar.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan kepada seluruh mahasiswa yang hadir agar mengubah paradigma setelah lulus. "Yang paling penting, pertama mengubah paradigma setelah kuliah mau apa? Jangan sampai semuanya ingin jadi pegawai," ujarnya, Senin (18/12).

Ia menuturkan, peluang usaha saat ini sangat terbuka lebar tidak dengan cara yang lama namun dengan cara baru. Terutama digital ekonomi yang memberikan kesempatan besar untuk para anak muda yang ingin berbisnis.

"Lima tahun ke depan, ada peluang 135 miliar USD di negara kita. Peluang ini yang bisa masuk secepat cepatnya," ungkapnya. Oleh karena itu, ia mendorong agar masyarakat menjadi entrepreneur sebagai pilihan dan bukan keterpaksaan.

"Jadilah entrepreneur sebagai pilihan bukan keterpaksaan. Betul-betul sadar akan pilihan kita. Alamnya sekarang sudah berbeda betul. Saudara memiliki kebebasan untuk berekspresi tanpa batas dengan speed yang tinggi. Gunakan kesempatan ini," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberi pesan kepada siapapun agar belajar dari siapa pun, darimana pun termasuk belajar dari narasumber yang ada (CEO Tokopedia dan CEO Amarta). Ia pun mengingatkan agar jangan takut gagal dan mudah menyerah.

"Semuanya yang sudah sukses pernah mengalami kegagalan. Saya pastikan tidak ada yang memulai usaha langsung sukses. Tidak ada rumus itu dalam dunia kewirausahaan," ungkapnya.

Seusai memberikan sambutan, seperti biasa Presiden Jokowi mengajak lima orang peserta maju ke depan panggung untuk menceritakan pengalamannya berusaha serta masalah yang dihadapi. Kelimanya adalah Aldi Mahasiswa ITB, Ardian Siswa SMAN 3 Kota Bandung, Akbar Mahasiswa ITB, Arfa Siswa SMA 1 Kota Bandung dan Nisrina Siswa SMA 1 Kota Bandung.

Seperti yang dilakukan Akbar, mahasiswa ITB. Ia bersama temannya melakukan pemberdayaan kepada pedagang sepatu di Cibaduyut. Katanya, ia berusaha mempertemukan investor kepada pedagang tersebut. Kendala lainnya, design yang dibuat oleh pedagang sepatu itu relatif kurang.

Selain itu, usaha produk perlengkapan jenazah yang dilakukan Arfa, siswa SMA 1 Bandung merupakan usaha dengan produk yang jelas namun tidak banyak dilirik oleh kebanyakan orang. Ia mengaku pernah mengekspor peti mati ke Eropa namun saat ini tidak berlanjut.

Jokowi mengatakan kekurangan wirausaha di seluruh Indonesia adalah dari sisi design, kemasan dan membangun brand serta cara memasarkan produk yang masih lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement