Ahad 17 Dec 2017 19:27 WIB

Jembatan Putus, Satu Korban Alami Trauma

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Israr Itah
Jembatan utama di Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang putus pada Sabtu sore (16/12).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Jembatan utama di Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang putus pada Sabtu sore (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Cuaca buruk belakangan ini membuat salah satu jembatan di Kabupaten Malang putus. Akses penting bagi masyarakat Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang ini putus pada Sabtu sore (16/12).

Kepala Dusun RT 001/09, Mohammad Rabit menerangkan, putusnya jembatan utama ini sempat memakan korban satu warga yang melewati sarana tersebut pada saat kejadian. Korban yang juga kawan Rabit itu masih trauma akibat peristiwa yang mengejutkannya itu.

"Korban jatuh berikut sepedanya yang membawa rumput dari ladang. Ia berada di tengah jembatan yang tiba-tiba retak dari sisi utara itu. Dia sempat pegangan ke tangan jembatan lalu langsung ikut turun jatuh bersamaan beton jembatan," ujar Rabit saat ditemui wartawan di Desa Pulungdowo, Malang, Ahad (17/12).

Rabit menerangkan, jembatan ini sebenarnya sudah dibangun sejak 1993. Selama masa itu, jembatan hanya mendapatkan perawatan biasa. Dalam hal ini, tidak dibenahi secara keseluruhan termasuk penguatan pada sisi fondasi jembatan.

Kecurigaan atas kondisi jembatan sudah terlihat sejak dua pekan lalu. Oleh sebab itu, sejumlah pihak termasuk warga setempat sempat membenahi beton di bagian selatan jembatan. Bahkan, telah diberikan peringatan bagi siapa pun yang hendak melewati jembatan tersebut.

"Ada rambu-rambu kalau roda empat dilarang masuk, termasuk truk juga," kata dia.

Meski sudah diberi peringatan, warga sepertinya tetap percaya memanfaatkan akses jembatan itu. Hal ini karena jembatan itu menjadi akses utama warga yang hendak sekolah maupun ke pasar. Jembatan dengan ukuran 30 x 3 meter ini sering digunakan warga yang kebanyakan memiliki aktivitas cukup padat.

Adapun mengenai alasan runtuhnya jembatan, Rabit mengutarakan, itu karena bangunan yang sudah keropos. Kemudian ditambah lagi dengan intensitas air hujan belakangan ini. Lalu diperparah dengan getaran kendaraan yang lewat sehingga beton menjadi rentan rusak.

Dengan adanya peristiwa ini, Rabit sangat berharap, jembatan tersebut segera direnovasi. Masyarakat pun nantinya dapat melanjutkan aktivitas seperti semula. Dalam hal ini, tidak perlu memutar arah jauh agar bisa sampai ke lokasi tujuan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement