Ahad 17 Dec 2017 17:43 WIB

Persis Kutuk Donald Trump Soal Palestina

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Ahad, Minggu (17/12).
Foto: Republika/Prayogi
Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Ahad, Minggu (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ormas Persatuan Islam (Persis) mengutuk keras pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel. Persis mendukung pemerintah Indonesia yang juga mengecam sikap Trump.

"(Kami) mengutuk sikap Donald Trump yang mengatakan ibu kota Israel adalah Yerusalem. Pemerintah (Indonesia) sangat tidak setuju dengan itu," ujar Ketua Umum Persis, Aceng Zakaria kepada wartawan seusai musyawarah kerja nasional III di Hotel Grand Pasundan, KotaBandung, Ahad, (17/12).

Ia menegaskan, Persis mendukung langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia terkait Palestina. Bahkan, Persis tengah memperkuat barisan untuk menyikapi pernyataan Trump yang menyulut kecaman dari seluruh masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Sebelumnya, rakyat Jawa Barat yang tergabung dalam ormas Islam mengecap pernyataan Trump yang menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel. Mereka menegaskan dan mendeklarasikan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota dari Palestina.

"Kami masyarakat Jawa Barat dengan ini menyatakan mengakui bahwa Yerusalem, Al Qudsadalah ibu kota Palestina dan kami siap berkorban dengan harta dan jiwa untuk mempertahankan al Quds," ujar Ustad Athian Ali saat membacakan deklarasi tersebut di hadapan ribuan massa aksi solidaritas Palestina di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (15/12).

Dalam orasinya, ia mendukung langkah pemerintah Indonesia yang telah mengimbau kepada seluruh negara-negara OKI untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, katanya, hal tersebut belum cukup menjawab keresahan masyarakat atas pernyataan Donald Trump.

"Kita beri waktu kepada Amerika dan Presiden Donald Trump segera mencabut pernyataannya, menyatakan permintaan maaf kepada umat Islam di dunia dan menyatakan Palestina negara merdeka dan Yerusalem sebagai ibu kotanya,"ungkapnya.

Menurutnya, tuntutan umat Muslim tersebut harus mampu diimplementasikan pemerintah Indonesia. Sebab jika tidak, katanya, lebih baik Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia diusir. Ia juga mengingatkan kepada Trump dan kepada siapapun yang menghina Islam bahwa pihaknya siap berjuang dan berkorban melawan hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement