Ahad 17 Dec 2017 16:53 WIB

Air Pasang Terlihat di Sepanjang Pantai Selatan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Citra Listya Rini
Gelombang pasang air laut menerjang Pantai Selatan.
Foto: Forum Kordinasi SAR Daerah Sukabumi
Gelombang pasang air laut menerjang Pantai Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Air pasang masih terlihat di sepanjang pantai-pantai Laut Selatan sampai Sabtu (16/12) sore. Karenanya, peringatan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar masyarakat tetap tenang dan waspada tampaknya harus benar-benar diikuti masyarakat.

Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter (SR) terjadi Jumat (15/12) malam lalu. Walau titik pusat gempa berada di sekitaran Sukabumi, getaran terasa hampir seluruh Pulau Jawa, termasuk DIY yang berbatasan langsung dengan Pantai Selatan.

Pantauan Republika.co.id di sepanjang Pantai Selatan pada Sabtu (16/12), air pasang hampir terjadi di sepanjang pantai-pantai yang ada di sana. Sisa-sisa air pasang pun masih dapat terlihat menggenang di jalan-jalan sekitar.

Walau tidak terlalu tinggi, pergerakan ombak tampak jelas lebih aktif dari biasanya. Tidak heran, larangan melaut atau sekadar bermain ombak dikeluarkan nelayan-nelayan hampir semua pantai yang ada di sepanjang Pantai Selatan.

Sampai Sabtu (16/12) malam, genangan air pasang masih terlihat di sekitaran pantai-pantai yang ada di Laut Selatan. Mulai Parangtritis, Parangkusumo, Depok, Pandansari, Kuwaru, Baru sampai Trisik mengalami air pasang.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sendiri terlihat masih berjaga di hampir setiap pantai yang ada di Laut Selatan. Maka itu, masyarakat sebaiknya tetap waspada akan terjadinya gempa susulan.

Walau sempat dikeluarkan beberapa saat setelah gempa, peringatan dini potensi tsunami sendiri telah dicabut BMKG Sabtu (16/12) dini hari. Karenanya, tidak ada alasan untuk masyarakat panik apalagi termakan isu-isu tidak bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement