Sabtu 16 Dec 2017 19:20 WIB

Tionghoa Berpartner dengan Orang Jawa, Ini Kata Jimly...

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum ICMI Prof Jimly Asshiddiqie
Foto: Mg02
Ketua Umum ICMI Prof Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menggelar seminar prospek Indonesia 2018 di MGK, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12). Panitia turut mengundang Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dan mantan menko kemaritiman Rizal Ramli.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie yang tampil sebagai pembicara mengatakan, masyarakat Tionghoa di Indonesia lebih banyak aktif di dunia bisnis dengan dunia politik."Ya mereka sangat aktif selama ini di dunia bisnis, di politik selama Orde Baru betul-betul tidak diberi ruang. Ya, akibat positifnya semua sukes di bidang ekonomi, sedang pribumi kebanyakan di politik," kata Jimly, Sabtu (16/).

Jimly pun mengingkan, adanya sebuah dialog pergaulan yang inklusif, di antara masyarakat Tionghoa dan pribumi. Agar nantinya bisa menjadi sebuah pergaulan pembauran bersama yang akan berdampak juga dalam mengatasi sebuah kesenjangan sosial setiap warga negara.

"Jadi di dunia usaha kalo bisa, misalnya para pebisnis dari Tionghoa partnernya dengan orang Jawa dan jangan sesama Tionghoa. Ini kan penting supaya pegaulan politik juga begitu. Sehingga, pada saatnya nanti kita bisa bersinergi satu dengan yang lainnya sehingga tidak ada kesenjangan, dan kesenjangan ini salah satu yang harus diatasi," ujar Jimly.

Ketua Umum INTI Teddy Sugianto menuturkan, INTI merupakan organisasi masyarakat Tionghoa di Indonesia yang didirikan sejak April 1999. Ia menjelaskan INTI merupakan organisasi yang bersifat inklusif yang berperan untuk ikut serta dalam proses pembangunan Indonesia.

Termasuk, ikut merajut tali persatuan bangsa antar sesama etnis dan agama yang ada di Indonesia. "Kita ini adalah bagian dari Indonesia. Tentu kita bertanggung jawab untuk ikut serta membantu pemerintahan dalam pembangunan-pembangunan baik secara sosial dan ekonomi," kata Teddy dalam sambutannya di acara seminar Prospek Indonesia 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement