Sabtu 16 Dec 2017 18:49 WIB

PP Muhammadiyah Dorong Umat Beragama Peduli Palestina

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: Eric Iskandarsjah Z
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan sikap secara resmi setelah Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Negara Israel. Salah satu pernyataan sikap itu adalah dorongan agar seluruh umat beragama turut andil dalam penyelesaian persoalan di Palestina.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, PP Muhammadiyah menyerukan kepada umat Islam, Kristiani, Yahudi dan umat beragama lainya, baik di Indonesia maupun di suluruh dunia untuk melakukan usaha-usaha optimal.

"Baik melalui jalan spiritual, moral dan politik guna membebaskan Yerusalem dari cengkeraman Israel yang didukung oleh AS," kata Haedar saat membacakan pernyataan sikap PP Muhammadiyah dalam Tabligh Akbar untuk Palestina di Yogyakarta, Sabtu (16/12).

Selain itu, dalam pernyataan sikap itu ia juga menekankan bahwa PP Muhammadiyah menentang keras sikap dan alasan pemerintah AS yang menetapkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Negara Israel dan memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurutnya, pemindahan tersebut menunjukan dukungan AS terhadap agresi dan penjajahan pemerintah zionis Israel atas Bangsa Palestina.

Karena sikap itu, PP Muhammadiyah menilai AS telah melanggar instruksi PBB nomor 252 tahun 1968, 1969, 1980 dan 2016. AS pun dinilai telah mendukung pelanggaran hak beragama dan hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Israel.

"Selain itu, AS telah mengambil langkah yang ceroboh. Langkah ini berpotensi menimbulkan kekerasan dan ancaman keamanan dunia serta konflik antar negara. Terutama di Timur Tengah," ujarnya.

Di satu sisi, PP Muhammadiyah pun menyayangkan sikap beberapa negara-negara Arab di Timur Tengah. Hingga saat ini beberapa negara itu cenderung bersikap lemah dan tidak bersatu dalam menghadapi keputusan AS dan Israel serta tidak menunjukan solidaritas terhadap perjuangan bangsa Palestina.

Kemudian, ia juga menyatakan bahwa PP Muhammadiyah mendukung sepenuhnya sikap pemerintah Indonesia yang menentang kebijakan politik AS. "Pemerintah Indonesia juga hendaknya mengambil langkah aktif untuk menggalang solidaritas politik internasionaal melalui OKI, ASEAN, Uni Eropa dan organisasi internasional lain untuk mendukung usaha-usaha bagi kemerdekaan dan kedaulatan negara Palestina," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement