REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, wilayah Indonesia sangat rawan terjadi gempa bumi. Penyebabnya karena di Indonesia terdapat zona subduksi atau lempeng tektonik.
Ia menjelaskan, di sebelah pantai barat Sumatra setiap tahunnya lempeng tektonik bergerak 5-6 sentimeter. Sementara di selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai Halmahera bergeser tujuh sentimeter setiap tahun. Sedangkan di utara Papua, Maluku, Sulawesi, bergerak 12 cm setiap tahun.
Menurut Sutopo, pergerakan lempengan ini bergerak dan suatu saat melepas energinya menjadi gempa. "Indonesia memang rawan gempa kalau melihat kondisi ini hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Kalimantan. Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, tidak rawan gempa," kata Sutopo di Jakarta, Sabtu (16/12).
Sutopo menambahkan, jika terjadi gempa bumi, memang selalu terjadi banyak kerusakan dan korban jiwa yang jatuh sehingga kerugiannya cukup besar. Hal itu salah satu penyebabnya, menurut Sutopo adalah karena minimnya bangunan yang tahan gempa, selain itu juga tata ruang yang berkaitan dengan ancaman gempa masih sangat terbatas.
"Itulah yang menyebabkan ketika terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar selalu menimbulkan korban jiwa dan kerugian," katanya.