REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mempertimbangkan pengembangan sistem bike-sharing untuk diberlakukan di Jakarta. Ia berharap dengan sistem ini kehadiran pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang baik akan semakin bisa dirasakan.
"Bike-share itu sistem sepeda yang modelnya adalah bisa dipakai di dalam lingkungan yang di-booking dengan teknologi dan digital dengan apps," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (15/12) malam.
Sistem ini telah diterapkan di beberapa negara dengan konsep yang berbeda. Di New York, Amerika Serikat misalnya, bike-sharing diterapkan dengan menggunakan docking (dermaga sepeda). Namun, saat ini pemerintah sedang mengkaji penerapan dockles bike-sharing. Cina telah terlebih dahulu menerapkan konsep tanpa dermaga ini.
Dengan sistem dockless bike-sharing, sepeda akan terkunci secara otomatis dan hanya dapat dibuka melalui aplikasi mobile. Perjalanan di bawah 500 meter dapat dilakukan dengan berjalan kaki. Sepeda dapat digunakan untuk perjalanan antara 500 meter hingga dua kilometer.
Sandiaga berharap konsep ini akan dapat menurunkan kadar emisi kendaraan bermotor. Dengan begitu, Jakarta akan menjadi kota yang lebih ramah lingkungan.
Saat ini pemprov DKI masih mempertimbangkan penerapan sistem ini di Jakarta. Beberapa vendor telah datang untuk menawarkan kerja sama. Namun, Sandiaga mengaku perlu berhati-hati, sebab sistem ini tak selalu berhasil.
"Ada success story seperti di New York dan di beberapa daerah lain, tapi ada juga yang menimbulkan masalah seperti di Cina yang terlalu banyak sepedanya dan menimbulkan kesemrawutan," kata Sandiaga.