REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan rakyat dan pemerintah Indonesia yang menolak pengakuan Amerika Serikat terkait dengan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Terima kasih rakyat dan pemerintah Indonesia karena telah mendukung Palestina. Presiden RI Joko Widodo telah menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan menyampaikan dukungannya," kata pejabat Kedubes Palestina untuk Indonesia Taher Hamad di Jakarta, Jumat (15/12).
(Baca juga: Massa Bakar Bendera Amerika dan Israel di Medan)
Taher Ahmad pun mengapresiasi sikap tegas Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam forum-forum regional dan internasional. Menlu Retno, tutur dia, menunjukkan dukungan Indonesia pada Palestina dengan memakai kain kafiyeh yang merupakan kain khas Palestina dalam Bali Democracy Forum X di Banten, Kamis pekan lalu.
Ia pun menyinggung dukungan Ketua Dialog Forum Antarumat Beragama Din Syamsuddin yang membawa pemimpin agama dari Islam, Kristen, Katolik, dan umat beragama lainnya untuk mendukung Palestina. Menurut Taher, persoalan di Palestina bukan masalah agama karena berdasarkan sejarah justru menjadi tempat berkembangnya tiga agama besar dunia, yakni Islam, Yahudi, dan Kristen. Namun, sejak 1967 telah terjadi pendudukan tanah Palestina oleh Israel mulai wilayah Tepi Barat, Gaza, hingga Yerusalem.
Taher mengatakan bahwa terjadi pelanggaran HAM selama 40 tahun karena warga Muslim Palestina dilarang dan dipersulit beribadah di Masjidilaksa yang terletak di Yerusalem. Taher menegaskan bahwa Palestina membutuhkan dukungan dari Indonesia serta anggota-anggota OKI untuk tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel seperti yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump.
"Yang kami butuhkan kali ini adalah dukungan diplomatik dan politik dari rakyat dan pemerintah Indonesia," ucapnya.