Jumat 15 Dec 2017 18:48 WIB

Arif: Bertanding dan Bersanding untuk Masa Depan IPB

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Maman Sudiaman
Jabar erat Rektor IPB Arif Satria (kanan) dengan Herry Suhardiyanto, mantan rektor IPB.
Foto: dok. Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor
Jabar erat Rektor IPB Arif Satria (kanan) dengan Herry Suhardiyanto, mantan rektor IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Race In Excellence to Shape IPB Future menjadi tema kepemimpinan Rektor Terpilih Institut Pertanian Bogor (IPB) Periode 2017-2022, Arif Satria. Hal ini disampaikan Arif dalam pidato pertamanya sebagai rektor di Auditorium Andi Hakim Nasution, IPB Dramaga, Bogor, Jumat (15/12).

Tema tersebut dimaknai Arif sebagai bertanding dan bersanding untuk membentuk masa depan IPB. "Tema ini saya aplikasikan dalam menghadapi tantangan internal ataupun eksternal IPB di masa mendatang, di mana keberagaman menjadi isu dominan," ujar lelaki yang menjadi rektor termuda IPB dengan usia 46 tahun ini.

Arif bersama seluruh jajaran akan mengutamakan empat pendekatan kultur kepemimpinan dengan tagline RACE. Yakni, Respect, Agile, Comitted, dan Embrace/ Engage.

Respect akan direpresentasikan Arif melalui sikap saling menghormati dan menghargai. Sementara itu, Agile, adalah sikap lincah dan adatif dalam mensinergikan ketiga aspek tridharma. "Yaitu, pendidikan, riset dan pengabdian ke masyarakat plus inovasi dan bisnis dengan porsi perhatian serta kebijakan yang proporsional,"ucapnya.

Tagline Committed, diimplementasikan dengan berkomitmen dalam memprioritaskan IPB. Terakhir, Embrace/ Engage, merangkul seluruh pemangku kepentingan dengan penuh optimisme serta penuh harapan untuk tidak ragu dalam berkontribusi memajukan IPB.

Tidak hanya itu, ujar Arif, poin terakhir juga akan ditekankan guna membangun lingkungan IPB dalam harmoni yang tidak terkotak-kotakkan atau less fragmented serta lebih merangkul. "Melalui kebijakan dan aktivitas yang merekatkan serta melayani dengan lebih baik melalui intuitive professional," ucap lelaki kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, itu.

Dalam lima tahun ke depan, Arif akan mengarahkan pada lima tonggak capaian. Pada tahun pertama, membangun excellent innovation ecosystem, yakni terciptanya kondisi yang mampu menumbuhkan motivasi, kreativitas dan kebebasan akademik. Semua poin itu akan diiringi dengan kebijakan kondusif, infrastruktur akademik memadai serta penciptaan peluang baru untuk tumbuhnya inovasi.

Di tahun kedua, Arif dan jajaran fokus pada engaged and competent human capital atau terbangunnya semangat maju bersama dengan karya-karya produktif dan inivatif civitas akademika IPB. Excellent inovation menjadi tonggak capaian Arif di tahun ketiga. "Inovasi unggul dikembangkan, disertai tumbuhnya bisnis start up dan techno sociopreneur baru, " ujarnya.

Tahun keempat, Arif menetapkan enriched and empowered society sebagai tonggak capaian. Yaitu, berkembangnya masyarakat unggul bersama inovasi dan techno sociopreneur IPB. Sementara itu, local-global interconnectivity menjadi tonggak capaian di tahun kelima. Arif dan jajaran akan fokus menciptakan konektivitas inovasi lokal-global yang mendorong inovasi IPB kian mendunia.

Dari lima tonggak capaian itu, Arif mengatakan, infrasturktur akademik yang kondusif untuk generasi milenial akan menjadi capaian penting pada tahun pertama. Termasuk di dalamnya, menuntaskan bagaimana sistem manajemen modern IPB berbasis IT untuk menjamin transparansi, efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan tinggi. "Infrastuktur IT yang tangguh akan menjadi kebutuhan krusial dalam menyiapkan program pendidikan milenial, " ucap Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement