REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Satu hajat dua agenda persaudaraan umat didapat. Inilah yang dilaksanakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, saat membahas isu-isu keumatan, yang dilaksanakan di Gedung Wanita kompleks Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Kamis (14/12).
Dalam forum yang dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Semarang ini, sepakat menyatakan sikap menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Kami juga mengutuk keras sikap Presiden Donald Trump yang dengan serta merta memindahkan keduataan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem,” kata Ketua FKUB Kabupaten Semarang, Sinuani, di sela kegiatan.
Ia mengatakan, pengakuan sepihak AS ini sangat mencederai langkah perdamaian yang diupayakan untuk rakyat Palestina dan rentan memicu kegaduhan internasional. Sehingga tak sedikit pemimpin dunia yang mengutuk dan bahkan menolak sikap yang ditunjukkan oleh Presiden Trump tersebut.
AS, lanjutnya, juga telah mengabaikan langkah-langkah perdamaian yang selama ini sudah diupayakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Khususnya dalam mengatasi persoalan rakyat Palestina.
Untuk itu FKUB Kabupaten Semarang sangat mendukung langkah-langkah politik yang diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) dalam menyikapi masalah ini. “Termasuk tokoh agama lain yang hadir dalam forum ini,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris FKUB Kabupaten Semarang, Sugiyarta, mengatakan dalam forum ini sekaligus diserahkan rekening hasil penggalangan dana oleh FKUB Kabupaten Semarang, yang dilakukan sejak September 2017 lalu.
Menurutnya, penggalangan dana ini merupakan bentuk solidaritas FKUB Kabupaten Semarang atas terjadinya krisis kemanusiaan yang dialami ratusan ribu masyarakat Rohingya, yang ada di Myanmar.
Sehingga mereka terusir dari negaranya hingga sebagian besar mengungsi ke Bangladesh, bahkan sebagian lagi sampai ke Aceh. “Kami sangat prihatin terhadap apa yang dialami oleh masyarakat Rohingya ini,” ujar dia.
Siapapun, lanjutnya, akan terluka tatkala terusir dari negaranya sendiri. Guna meringankan penderitaan masyarakat Rohingya ini, maka FKUB Kabupaten Semarang melakukan penggalangan dana.
Pada hari ini diserahkan untuk penanganan masyarakat Rohingya melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang. Dari penggalangan dana tersebut telah terkumpul Rp 68.555.416.