REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Jalur lalu lintas yang menghubungkan Kota Pamekasan dengan Kecamatan Palenggan longsor. Itu terjadi menyusul hujan deras yang melanda wilayah itu, dalam tiga hari terakhir.
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, Kamis (14/12), jalur yang longsor itu di daerah perbukitan yang menghubungkan antara Kota Pamekasan dengan Kecamatan Palengaan.
"Tim kami mengetahui informasi ini, berdasarkan laporan masyarakat yang disampaikan melalui pesan singkat dan foto lokasi kejadian," ujar Budi.
Ia menjelaskan, lokasi yang longsor itu, berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas, bahkan bisa memutus jalur penghubungan antara Kota Pamekasan dengan Kecamatan Palengaan, apabila hujan terus mengguyur.
Budi mengaku, telah berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai tanah longsor yang terjadi di jalan penghubungan antara Kota Pamekasan dengan Kecamatan Palengaan itu.
Data BPBD Pamekasan menyebutkan, sejumlah daerah yang rawan terjadi longsor di Pamekasan, antara lain di Kecamatan Palengaan, Pakong, Waru dan Kecamatan Pasean. Kecamatan lainnya adalah Kadur dan Larangan, serta sebagian di Kecamatan Pademawu.
"Di daerah-daerah yang rawan longsor ini, petugas dari institusi TNI dan Polri, yakni babinsa dan babinkamtibmas sudah aktif melalukan pengecekan dan melaporkan setiap ada kejadian," ujar Budi.
Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Nuryanto sebelumnya membenarkan adanya kerja sama terintegratif antara BPBD dengan TNI dan Polri itu.
"Kami memang telah menginstruksikan kepada para babinsa dengan pengawasan danramil agar anggotanya proaktif melakukan pemantauan dan melaporkan dengan cepat apabila ada kejadian bencana alam di lapangan," ujarnya.
Ia menjelaskan, jenis bencana alam yang menjadi perhatian Kodim Pamekasan tidak hanya pada tanah longsor, akan tetapi berbagai jenis bencana lainnya, seperti angin puting beliung, dan banjir. "Anggota kami instruksikan tidak hanya memantau saja, akan tetapi yang terpenting juga adalah membantu masyarakat yang tertimpa bencana alam," ujar Dandim, menjelaskan.