Kamis 14 Dec 2017 00:27 WIB
Buku Pelajaran Cantumkan Yerusalem Ibu Kota Israel

Jimly: Dunia Pendidikan Disusupi Ide Menyesatkan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshidiqie
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshidiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia(ICMI), Jimly Asshidiqie menilai dunia pendidikan telah disusupi oleh ide-ide yang menyesatkan. Hal ini terbukti dengan beredarnya buku pelajaran siswa SD yang terbit pada 2009 dan mencatumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Itu ada buku pelajaran terbit 2009 isinya itu buku pelajaran untuk anak SD, isinya itu menyebut ibukota Israel adalah Yerusalem. Jadi ada susupan di dalam dunia pendidikan kita, disusupi oleh ide-ide sesatdan menyesatkan," kata Jimly di kantor ICMI, Jakarta, Rabu (13/12).

Meskipun telah terbit sejak 2009, kata Jimly, selama ini masyarakat mendiamkan keberadaan buku tersebut. Sementara itu, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud akan segera menyiapkan ahli guna merevisi buku IPS Kelas VI yang mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan sejumlah buku IPS kelas VI, seperti terbitan Yudhistira dan karangan Sutoyo dan Leo Agung yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional karena menulis Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.

Selain itu, dalam buku karangan Irawan Sadad Sadiman dan Shendy Amalia yang juga diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Nasional Tahun 2009, pada halaman 75 tertulis Ibu Kota Israel adalah Yerusalem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement