REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir yang terjadi di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Senin (11/12) disebabkan karena tidak lancarnya air mengalir dari jalan raya ke saluran utama. Hal itu disebabkan banyaknya kabel optik yang melintangi tali air.
Anies mengatakan, berdasarkan laporan jajarannya, kabel optik itu sudah berada di situ sejak tiga tahun. Keberadaan kabel optik yang melintangi tali air atau penghubung dari jalan raya ke saluran utama itu menghadang lajunya air. Hal itu diperparah dengan banyaknya lumpur dan sampah yang tersangkut di kabel optik.
"Pak Kepala Dinas juga sampaikan sudah tiga tahun, permasalahan kami tidak pernah bisa dieksekusi. Saya juga akan panggil apa sih kendalanya kok sampai beratahun-tahun tidak selesai cuma kabel ini," katanya saat meninjau lokasi di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (13/12).
Anies mengatakan, Pemprov DKI tidak ingin dunia usaha terganggu. Namun, kata dia, jangan dunia usaha sampai mengganggu kebutuhan warga bebas dari banjir. "Kita tidak ingin korbankan warga Jakarta hanya karena kabel tidak bisa dipindah posisi, jadi pindahnya bukan dipindah jauh-jauh, hanya digeser saja," ujarnya.
Anies Baswedan meninjau lokasi banjir yang terjadi pada Senin (11/12) lalu di Jalan Rasuna Said. Di depan Menara UOB, Anies menunjukkan dugaan penyebab banjir di kawasan tersebut.
"Ini nih lihat, ini yang bikin kemarin banjir," kata Anies sembari menunjuk kabel-kabel yang berada di saluran air.
Anies mengatakan, air dari jalan raya tidak bisa langsung mengalir ke selokan. Air terhalang lumpur dan sampah yang tersangkut di kabel tersebut. Akibatnya, kata Anies, air di jalan raya tidak bisa turun ke saluran dengan lancar.
Dia meyakini, kabel-kabel berdiameter kurang lebih lima sentimeter dengan jumlah lebih dari lima itu sebagai penyebab utama banjir di Jalan Rasuna Said. Sebab, kata dia, air dari jalan raya yang harusnya turun langsung ke saluran menjadi terhambat. "Dan ini terjadi di sepanjang ruas jalan ini," katanya.