REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bogor mengajukan pengurangan target penerimaan retribusi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018. Selain tahun depan terdapat momentum pemilihan kepala daerah (pilkada), Dispora merasa pelayanan dari fasilitas olah raga masih belum maksimal.
Kepala Dispora Kota Bogor Eka Prabowo menjelaskan, pihaknya sedang mengajukan penurunan target sekira Rp 200 juta. "Target tahun lalu Rp 1,2 miliar dan kami ajukan penurunan sampai ke angka Rp 1 miliar," ujarnya saat ditemui di sela Rapat Koordinaai Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Salak Tower, Selasa (12/12).
Sebenarnya, Eka menambahkan, pihaknya percaya diri untuk mencapai target Rp 1,2 miliar. Tapi, melihat tahun depan merupakan momentum politik, di mana dinamika politik akan bergejolak, Dispora memilih untuk menurunkan target.
Tidak hanya itu, Eka menuturkan, kinerja dan fungsi beberapa tempat penyelenggaraan acara seperti di lingkungan Gelanggang Olah Raga Pajajaran juga dirasanya belum maksimal. "Baik dalam hal pelayanan ataupun infrastruktur," ucapnya.
Sarana olah raga tersebut, disampaikan Eka, masih butuh banyak perbaikan agar lebih representatif dan mampu memberikan pengalaman baik terhadap penggunanya. Termasuk di antarnya di lapangan basket mini, lapangan sepak bola mini, maupun GOR Indoor B yang dimanfaatkan untuk olah raga tenis.
Ketika semua fasilitas sudah diperbaiki dan mampu memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna, Eka menjelaskan, tidak menutup kemungkinan bagi Dispora untuk mencapai target retribusi yang sama. "Venue yang baik tentu akan sejalan dengan pemasukannya," kata Eka.
Dari beberapa venue yang ada di GOR Pajajaran, Eka melihat, GOR Indoor A dan kolam renang Mila Kencana masih menjadi favorit, terutama saat akhir pekan. Meski tidak menyebut angka pasti, Eka menjelaskan bahwa dua venue tersebut menyumbang kontribusi lebih besar dibandingkan venue lain di GOR Pajajaran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
