REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sedikitnya 2.263 aparat keamanan gabungan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pemilihan kuwu/kepala desa (pilwu) serentak di Kabupaten Indramayu. Penambahan personel pun dilakukan di titik rawan gangguan keamanan.
Ribuan personel keamanan itu terdiri dari anggota Polres Indramayu, Dalmas dan Brimob Polda Jabar, polres sekitar kabupaten Indramayu, TNI, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.
Pengerahan pasukan keamanan ke setiap desa yang menggelar pilwu tersebut dilakukan setelah pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan Pemilihan Kuwu Tahun 2017 di Mapolres Indramayu, Selasa (12/12).
"Untuk pengamanan di setiap desa yang menggelar pilwu itu dilakukan berdasarkan rawan dan tidak rawan," kata Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin, di sela Apel Gelar Pasukan.
Arif menyebutkan, dari 138 desa yang menggelar pilwu serentak, tercatat ada 28 desa yang ditetapkan rawan gangguan keamanan. Untuk menjaga desa yang rawan itu, dilakukan penambahan personel keamanan.
Arif menjelaskan, tingkat kerawanan itu disebabkan tempat tinggal para calon kuwu yang saling berdekatan. Selain itu, berdasarkan sejarahnya, di desa tersebut memang pernah terjadi tawuran.
"Kami berharap semua tahapan pilwu dapat berjalan aman dan lancar," tutur Arif.
Arif berpesan, dalam menjalankan pengamanan pilwu tersebut, agar seluruh personel menyiapkan mental dan fisik serta menghindari tindakan arogan. Selain itu, personelnya juga mesti melakukan deteksi dini dengan memaksimalkan peran intelijen sehingga dapat diantisipasi gangguan keamanan sedini mungkin.
"Jaga netralitas selaku aparat keamanan dan jalin kerja sama harmonis dengan seluruh instansi terkait," tegas Arif.
Seperti diketahui, ada 138 desa di Kabupaten Indramayu yang akan menggelar pilwu serentak. Pilwu itu akan diikuti oleh 479 calon kepala desa yang bertarung untuk menjadi pemimpin di desanya masing-masing.