REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Bachtiar Nasir menilai penolakan yang dilakukan kelompok ormas di Bali kepada Ustaz Abdul Somad merupakan tindakan yang sangat jauh dari nilai NKRI. Apalagi, kelompok tersebut dinilai telah melakukan persekusi terhadap Ustaz Somad.
"Yang dilakukan terhadap ustad Abdul Somad, sangat jauh dari nilai-nilai negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Hal ini merupakan manipulasi atas sebuah emosi dan hawa nafsu sesaat," ujarnya di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).
Ustaz Bachtiar sendiri mengaku bahwa selama berdakwah hampir 10 tahun di Bali, dirinya tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti yang dialami Ustaz Somad. Menurut dia, kehidupan umat beragama di Bali sebelumnya juga biasa-biasa saja.
"Semua biasa-biasa saja dan umat Muslim di Bali sendiri menjaga agar pariwisata dan kondusifitas di Bali terjaga yang merupakan kebiasaan mereka sehari-hari," ucapnya.
Karena itu, menurut dia, salah besar jika ada yang menuduh umat Islam mengganggu masyarakat Bali. Justru, kata dia, kelompok ormas yang menolak itu lah yang melakukan provokasi lebih dulu. "Salah besar jika ada menuduh umat Islam menganggu di Bali. Justru mereka lah yang justru memprovokasi," katanya.
Ia mengatakan, sebagai tindak lanjut dari kasus Ustaz Somad tersebut, Tim Advokat GNPF Ulama sendiri akan melaporkan lima sampai enam orang ke Mabes Polri pada Selasa (12/12) terkait persekusi. Menurut dia, hukum harus terus ditegakkan agar tidak terjadi lagi di masa mendatang.
"Dan hukum harus diteruskan secara terbuka. Dan ini merupakan permintaan dari teman-teman advokasi di Bali. Kami persilahkan karena hal itu merupakan hak demokrasi dan hak hukum mereka untuk menuntut," jelas Ustaz Bachtiar.