Selasa 12 Dec 2017 13:14 WIB

517 Difabel Jelajahi Bandung Lewat Rally Tongkat

Tongkat untuk difabel. Ilustrasi
Foto: Reuters
Tongkat untuk difabel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 517 penyandang disabilitas khususnya tunanetra dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat mengikuti kegiatan "Rally Tongkat 2017" yang digelar oleh Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Selasa (12/12).

Kepala PSBN Wyata Guna Bandung Cecep Sutriaman mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat kemampuan mobilitas atau kemampuan menggunakan tongkat oleh para penyandang tunanetra dalam menyusuri jalan-jalan di kota.

"Kegiatan ini untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain (berjalan tanpa dibantu orang lain)."

Para peserta memulai Rally Tongkat dari Gedung PSBN Wyata Guna di Jalan Pajajaran untuk menjelajah jalanan hingga gang berlanjut ke Jalan Cipaganti, lalu menyusuri Jalan Bapak Husein, naik ke Sky Walk dan turun ke Gang Pangimbanan, kemudian menuju ke Jalan Linggawastu dan kembali ke garis finish di Jalan Pajajaran Kota Bandung.

"Kalau dihitung, waktu tempuh yang dibutuhkan selama mengikuti Rally Tongkat ini sekitar 1,5 jam. Kita sudah mencoba simulasinya sekitar 1,5 jam," kata dia.

Cecep berharap melalui kegiatan ini bisa mengetuk kepedulian para pemangku kebijakan terkait aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. "Ini juga aksi sosial dari teman-teman disabilitas, khususnya para tunanetra, kita berharap kawan-kawan di DPRD dan pemkot memperhatikan aksesibilitas untuk disabilitas di setiap daerah," kata dia.

Salah seorang peserta Rally Tongkat asal Kabupaten Indramayu, Ria Desi Handayani (35 tahun) mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini karena bisa merasakan langsung aksesibilitas untuk para disabilitas yang ada di Kota Bandung.

"Senang pastinya, ini sudah tahun ke-empat saya ikut kegatan Rally Tongkat ini. Memang dari rute yang dilalui tidak semuanya ramah bagi kami. Ada beberapa jalan yang belum ada aksesibilitasnya, khususnya untuk tunanetra," kata Ria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement