Senin 11 Dec 2017 14:43 WIB

Nihil Wisata Alam, Dispar Kota Bogor Fokus Garap Event

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Suasana pembukaan Ecodome, wahana baru di Kebun Raya Bogor, Senin (13/11). Pembukaan dihadiri Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swortbol. Ecodome akan berdiri di KRB selama setahun sampai November 2018.
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Suasana pembukaan Ecodome, wahana baru di Kebun Raya Bogor, Senin (13/11). Pembukaan dihadiri Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swortbol. Ecodome akan berdiri di KRB selama setahun sampai November 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor fokus terhadap penyelenggaraan acara untuk meningkatkan minat para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Sebab, kawasan yang juga dikenal sebagai Kota Hujan ini tidak mempunyai daya tarik berupa obyek wisata alam.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, menjelaskan, wisata bernuansa alam yang dimiliki Kota Bogor hanyalah Kebun Raya Bogor. "Itupun sudah tercampur dengan unsur buatan, sehingga tidak murni alami," tuturnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (11/12).

Dengan kekurangan tersebut, Shahlan menuturkan, Kota Bogor harus menguatkan diri dalam penyelenggaraan event yang bisa menarik perhatian pelancong. Termasuk di antaranya lomba membatik, pameran kuliner maupun event lari seperti yang baru diadakan pekan lalu.

Penyelenggaraan event sebagai daya tarik pariwisata suatu kota, tambah Shahlan, memang bukan pekerjaan mudah. Harus buat konsep acara, mengajak stakeholder terkait, promosi acara, buat pertanggung jawaban dan sebagainya. "Tidak semudah dibanding dengan memanfaatkan destinasi alami," ucapnya.

Shahlan menjelaskan, mengadakan event dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Tidak terpatok pada satu lapis masyarakat, suatu acara yang dikemas dengan baik akan mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan. Dari anak-anak hingga dewasa maupun kalangan bawah sampai menengah ke atas.

Ia menyebutkan, salah satu event yang kini tengah digencarkan Kota Bogor adalah lomba lari. Tidak sedikit wisatawan mancanegara yang rela jauh-jauh ke suatu kota untuk ikut kompetisi lari. "Daya tariknya memang besar dan diakui internasional, dan kami pun ingin terlibat di dalamnya dengan menjadi tuan rumah beberapa event lari, ujarnya.

Shahlan mencatat, setidaknya empat event lari sudah diadakan sepanjang tahun ini. Meski masih sekira 10 persen dari total acara yang diadakan Kota Bogor tahun ini, lomba lari memberikan kontribusi signifikan terhadap pariwisata.

Wali Kota Bogor Bima Arya mencatat, setiap event lari okupansi hotel di pusat Kota Bogor mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. "Terutama hotel di sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, naik 85 hingga 90 persen," ujarnya saat mengikuti BRIRun Bogor Series 2017 di Kebun Raya Bogor, Ahad (10/12).

Semangat mengadakan event lari di tahun-tahun berikutnya seiring dengan pencanangan Bogor sebagai kota pelari pada awal tahun ini oleh Bima. Ia menargetkan, ketika orang ingin lari, mereka datang ke Kota Bogor untuk menikmati pedestrian yang kini sudah semakin memadai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement